Masih cukup mudah bila mencari orang dengan golongan darah O, B, dan A. Namun akan sulit menemukan orang bergolongan darah AB. Pasalnya, orang dengan golongan darah ini jumlahnya relatif sedikit. Saat akan melakukan transfusi darah, mereka pun hanya bisa memberikan darah kepada orang dengan golongan darah sama. Menyadari ketersediaan darah golongan ini yang rendah, kurang dari 10 persen, sedangkan permintaan kebutuhan darah AB di Jakarta cukup tinggi, maka munculah ide untuk mendirikan Komunitas AB DKI Jakarta, yang digagas oleh Drs H Ariman K. Usman.
Komunitas
ini didirikan pada 24 Oktober 2008, dengan anggota awal hanya sebanyak delapan
orang. Awalnya komunitas ini sekedar tempat silaturahmi anggota. Seiring
perjalanan waktu, justru mereka menerima banyak permintaan untuk membantu orang
yang membutuhkan darah golongan AB dari luar komunitasnya. Ketika ada yang
membutuhkan golongan darah AB, mereka sudah memiliki data orang-orang yang
memiliki golongan darah serupa dan punya potensi untuk menjadi pendonor darah.
Untuk bergabung dengan komunitas ini, ada syarat yang harus dipenuhi calong anggota. Antara lain, harus memiliki golongan darah AB dan sudah pernah mendonorkan darahnya. Karena kalau sudah pernah mendonorkan darah, mau tak mau mereka sudah memenuhi persyaratan yang ditetapkan PMI. Selain syarat teknis, calon anggota juga diminta mau berkomitmen memberikan darah yang bersih dan berkualitas. Selain itu, calon anggota juga harus siap menjadi donor bagi anggota komunitas maupun orang lain yang membutuhkan kapan pun, karena permintaan donor darah datang tak kenal waktu.
Komunitas ini memang sering menerima permintaan membantu memberikan donor darah bagi pasien penderita kanker di RS Dharmais, Jakarta. Permintaan tak hanya full blood atau darah utuh, tapi juga donor aferesis, yakni pengambilan komponen darah yang dibutuhkan. Pengambilan apheresis memakan waktu sekitar dua jam. Sebelumnya pendonor perlu di-screening, atau diambil dulu contoh darahnya dan diperiksa. Dua jam kemudian, jika darahnya bagus, baru bisa diambil.
Proses pengambilan darah ini juga berlangsung sekitar dua jam. Jadi pendonor harus siap meninggalkan jam kerjanya selama empat sampai lima jam. Itu adalah salah satu komitmen yang diberikan oleh anggota komunitas AB DKI Jakarta. Dan semua anggota komunitas ini yang menjadi pendonor tidak memungut bayaran.
Komentar
Posting Komentar