Berburu
makanan enak memang bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan. Khawatir berat
badan bertambah ? Lupakan dulu saja sejenak. Kota Malang dengan kekayaan
kulinernya yang legendaris bisa jadi pilihan. Sediakan waktu 2-3 hari untuk
menjelajahi ‘kota bunga’ ini sambil bernostalgia.
Jika anda
pecinta makanan tradisional, Depot Rawon Nguling di Jl Zainal Arifin 62, Klojen
sangat tepat untuk memulai perburuan kuliner. Kuah rawon berwarna hitam tak
terlalu pekat, dipadu potongan daging besar-besar dan empuk sungguh nikmat
disantap. Selain rawon biasa, menu rawon dengkul juga bisa jadi incaran.
Sebagai penutup, segelas es dawet mampu membuat santapan anda makin sempurna.
Boleh juga mampir ke Depot Asri di Jl. Dr. Cipto yang berdiri sejak tahun 1969. Hidangan lodeh tahu dengan potongan tahu dan tempe goreng khas Malang dijamin akan membuat lidah bergoyang. Atau, cobalah warung Pecel Kawi di Jl. Kawi Atas No 43B/46. Menu nasi pecelnya terkenal dengan rasa dan aroma bumbu kacangnya yang khas. Harganya pun sangat bersahabat, hanya Rp 5000 per porsi. Untuk buah tangan tersedia pula bumbu pecel kemasan seharga Rp 8000/kg.
Bila anda ingin menyantap sajian berkuah segar, lanjutkan saja petualangan kuliner ke pinggir rel kereta di Jl Batanghari No 5. Meski lokasinya ‘ajaib’, Bakso President yang didirikan sejak 1977 oleh Abah Sugito ini tak pernah sepi. Ada keseruan tersendiri kala menyantap bakso sambil merasakan sensasi meja bergetar setiap kereta api lewat.
Selain bakso, sajian nan segar juga bisa didapat di Depot Soto Ayam Lombok. Kuah soto yang kental kecokelatan dengan potongan kentang rebus, telur bebek, mi soun, irisan kubis segar, taoge, potongan daging ayam, taburan koyah plus kerupuk rambak, sungguh terasa nikmat. Kuliner legendaris ini sudah ada sejak 1955 dan hingga kini tak pernah sepi pembeli.
Petualangan kuliner nostalgia yang tak boleh dilewatkan saat ke Malang adalah dengan datang ke Toko Oen di Jl Basuki Rahmat No 5. Toko bernuansa arsitektur kolonial ini berdiri sejak 1930 dan terkenal dengan menu Oxtongue Steak atau steik lidah yang super nikmat. Anda cukup merogoh kocek Rp 45 ribu per porsi. Sebagai penutup, satu scoop es krim home made aneka rasa akan menggenapi santapan anda. Bagi penyuka buah-buahan bisa mencoba varian rasa durian, tutti fruity cassata, atau sparkling delight. Bagi pecinta kopi jangan sampai terlewat mencicipi Morkus, yakni es krim bercita rasa kopi nan khas.
Ketika malam menjelang, untuk menghangatkan tubuh dari udara Malang yang dingin, anda bisa menyambangi Depot Ronde Titoni di Jl Zainul Arifin. Cobalah pesan seporsi angsle berisi kacang hijau, roti tawar dipotong kotak-kotak, agar-agar mutiara, dan guyuran kuah santan gurih manis. Tersedia ronde basah atau kering. Ronde basah terdiri dari bola-bola tepung beras berisi cairan gula merah, taburan kacang tanah sangrai, dan disiram kuah air jahe pedas manis. Sedangkan ronde kering kuahnya terpisah dan bola-bola tepung beras dilumuri bubuk kacang tanah halus. Rasanya sangat hangat dan nikmat.
Jika beruntung, sambil menikmati kekayaan kuliner lawas di kota Malang, anda juga bisa menikmati aneka festival tahunan yang diadakan di Malang, seperti Malang Flower Carnival, Festival Malang Tempo Doeloe. Sebelum berangkat ke sana, anda bisa mengetahui jadwalnya dengan mengecek di www.budpar.malangkota.go.id.
Komentar
Posting Komentar