Berawal dari keinginan memiliki wadah silaturahmi para muslimah, Hijab Style Community dibentuk pada 23 Januari 2011 di Palembang, Sumatera Selatan. Ide ini digagas oleh Ammy Julian bersama tiga temannya, Dina Noviana, Dora Darmawanti, dan Masayu Febrina Fanary. Ketika ide ini dikemukakan lewat jejaring sosial dan orang-orang terdekat, banyak para pemakai hijab yang antusias ingin bergabung.
Lantaran info ini tersebar di dunia maya, banyak permintaan dari luar kota yang ingin mendirikan cabang Hijab Style Community. Dalam waktu singkat, Hijab Style Community pun bisa didirikan di Jakarta, Pekanbaru, Batam, Bandung, Bandar Lampung dan Mamuju (Sulawesi Barat). Slogan komunitas yang berbasis di Palembang ini adalah, 'Berhijab membebaskan muslimah untuk maju dalam kebaikan'.
Maksudnya, Hijab Style Community membebaskan anggotanya beraktifitas, mengerjakan pekerjaan, dan berteman dengan siapa saja. Dengan berhijab, pergaulan dengan lawan jenis pun diharapkan jadi lebih terjaga dengan baik.
Tak ada batasan umur untuk jadi anggota Hijab Style Community. Namun, tiap anggota harus mematuhi aturan yang diberlakukan Hijab Style Community. Antara lain datang saat ada jadwal silaturahmi Hijab Style Community yang diadakan sebulan sekali, mengisi formulir registrasi keanggotaan, dan siap menjalankan visi serta misi Hijab Style Community.
Peraturan keanggotaannya pun cukup sederhana. Yaitu, memakai hijab secara permanen, berperilaku sepantasnya perempuan muslimah, menjaga nama baik pribadi dan keluarga dan Hijab Style Community, serta menaati keputusan yang telah disepakati bersama. Bila tiga kali berturut-turut tidak hadir pada acara silaturahmi Hijab Style Community tanpa kabar, dianggap mengundurkan diri dari keanggotaan. Yang juga penting, bila memutuskan tidak lagi menggunakan hijab berarti mengundurkan diri dari Hijab Style Community.
Di setiap pertemuan, anggota dikenakan uang kas Rp 20 ribu, atau jumlahnya bisa disesuaikan bila ada acara khusus. Uang kas ini digunakan untuk kegiatan amal dan tausiyah. Misalnya, untuk berbagi ke panti asuhan. Sejauh ini, acara yang sering diadakan setiap kali mereka kumpul antara lain berbagi ilmu memakai hijab, tausiyah, dan acara amal. Beberapa anggota yang memiliki butik busana muslim biasanya juga menggelar barang dagangan seusai pertemuan.
Meski anggota Hijab Style Community menyukai fashion hijab, mereka tidak boleh lupa dengan syariat Islam. Yang penting, tidak berlebihan karena tujuan didirikannya Hijab Style Community memang bukan semata untuk urusan fashion.
Komentar
Posting Komentar