Matahari menyingsing, seorang ibu membangunkan anak perempuannya untuk bergegas mandi dan bersiap ke sekolah. Sementara di ruangan sebelah, sang ayah asyik merokok dan menyemburkan asapnya di dalam ruangan meski sang putri berjalan menghampirinya. Dengan tagline ‘Anak Bukan Asbak’, video pendek berjudul ‘Selamat Pagi’ ini diproduksi oleh Project Jernih, sebuah gerakan yang gencar mengkampanyekan pentingnya udara yang bersih dari asap rokok bagi anak-anak. Gerakan ini mencoba meningkatkan awareness, bahwa setiap tahun ada ribuan anak tewas karena menjadi perokok pasif.
Di Indonesia
memang banyak gerakan anti tembakau, tapi tidak ada yang khusus melindungi
orang-orang sekitar perokok, terutama anak-anak, yang notabene mereka tidak
punya bargaining power, dan selalu ikut saja ke mana orangtua membawanya. Yang
menyedihkan, kesadaran ini justru semakin pudar di kota besar seperti Jakarta.
Banyak orang yang tidak sensitif terhadap anak-anak. Selama berada di ruangan
yang tak ada tanda ‘dilarang merokok’, mereka tidak peduli ada anak-anak di
sekitarnya.
Mengisap rokok di depan anak juga menyimpan bahaya lain. Anak adalah peniru yang hebat. Banyak orangtua menjaga diri agar tidak berkata dan berbuat kasar di depan anak, supaya anak tidak meniru. Tapi, mereka santai saja merokok di depan anaknya, seakan-akan itu bukan kegiatan berbahaya. Dan berdasarkan analisa tim penggagas gerakan ini, anak juga mampu menjadi alasan efektif mengapa banyak perokok menghentikan kebiasaan tak sehat ini dengan suka rela. Sebagai contoh, Bimbim Slank, dalam video testimoninya untuk Project Jernih mengaku berhenti merokok karena diminta oleh anaknya.
Dalam acara car free day, 18 Mei 2014, bekerja sama dengan Manulife, Project Jernih sempat membagikan 2000 permen loli kepada anak-anak. Selanjutnya permen loli itu ditawarkan kepada orang dewasa yang merokok, agar mengganti rokoknya dengan permen. Berbagai aktivitas yang dilakukan oleh Project Jernih memang bertujuan untuk menyentil, bukan menghakimi para perokok. Prinsipnya, silahkan merokok asalkan lokasinya jauh dari anak-anak. Membangkitkan kesadaran ini tentu harus dilakukan secara terus menerus. Ke depannya, gerakan ini pun juga akan berkampanye di sekolah-sekolah dasar.
Komentar
Posting Komentar