KESEHATAN : RUMAH SEHAT TERPADU DOMPET DHUAFA : MEMBERIKAN PELAYANAN GRATIS UNTUK MASYARAKAT MISKIN DAN KAUM DHUAFA
Kehadiran Rumah
Sehat Terpadu Dompet Dhuafa (RST DD) yang berlokasi di Desa Jampang, Kecamatan
Kemang, Bogor sejak diresmikan 4 Juli 2012 lalu hingga kini terus mendapatkan
tanggapan yang baik. Pemilihan nama ‘rumah sehat’ bukan ‘rumah sakit’, juga
menuai respons positif. Terlebih RST DD yang megah ini memberikan pelayanan
gratis untuk masyarakat miskin dan kaum dhuafa.
Berawal dari
layanan kesehatan gratis melalui klinik Layanan Kesehatan Cuma-Cuma yang berada
di sejumlah daerah, Dompet Dhuafa pun bertekad mengembangkannya menjadi sebuah
Rumah Sehat. Kehadirannya, tentu diharapkan mampu memberikan manfaat lebih
besar. Di atas lahan seluas 7.803 meter persegi, akhirnya berdiri megah RST DD yang
memiliki 11 gedung. Mulai dari gedung bangunan utama, gedung rawat anak, high care unit dan bersalin, gedung rawat
orang dewasa, gedung operasi, dapur gizi, power
house, ground water tank,
koridor, mushola, dan bangunan pendukung lainnya. Berbagai pelayanan kesehatan
yang diberikan meliputi Unit Gawat Darurat, poli umum, klinik spesialis,
perawat gigi, konseling rohani dan jiwa, rehabilitasi medik serta herbal dan
akupunktur.
Selama beroperasi,
banyak perkembangan yang terus dilakukan oleh RST DD. Dalam dua tahun sejak
berdirinya, sudah terdata ratusan pasien yang melalukan operasi. Dan kini juga
sudah ada penambahan pelayanan cuci darah atau HD Center dengan 5 unit alat
cuci darah. Dan dalam satu bulan, mereka bisa melakukan 160 kali tindakan cuci
darah. Pelayanan ini memang salah satu yang sangat dibutuhkan masyarakat. RST
DD pun terus meningkatkan pemberian layanan kesehatan secara gratis, bagi kaum
dhuafa dan masyarakat tidak mampu, yang diharapkan bisa bermanfaat. Dengan berbagai
pelayanan yang diberikan, para pasien RST DD dapat terbantu dan merasa aman
walaupun tak mampu. RST DD sama sekali tidak memiliki meja kasir. Semua
fasilitas dan kenyamanan dibuat agar pasien pun merasa senang. Mereka membawa
spirit tak hanya sehat jasmani, tapi juga rohani. Dengan lingkungan yang
mendukung, sisi spiritual pun ikut membantu dalam proses penyembuhan penyakit.
RST DD sampai
saat ini masih tergolong rumah sakit Tipe D karena baru dapat menyediakan 61
unit tempat tidur. Namun, jajaran direksi sangat serius untuk terus mengembangkan
dan meningkatkan layanan. Setiap bulannya, sekitar 70% hingga 80% kamar rawat
inap selalu terisi pasien. Tentunya, tencana ke depan mereka ingin agar unit
tempat tidur dan fasilitas lain yang dimiliki terus bertambah sehingga bisa
meningkat menjadi kelas Tipe C. Untuk bisa naik kelas, tentu ada beberapa
kualifikasi. Mulai dari jumlah unit tempat tidur sampai fasilitas serta
pelayanan. Selain ingin menambah jumlah
unit tempat tidur sampai 100, mereka juga ingin ada peningkatan terhadap tenaga
spesialis. Terutama penyakit dalam, anak, kebidanan, kandungan, dan bedah,
serta penunjang lainnya.
Ada dua bagian
SDM yang terlibat dalam pengoperasian RST DD ini, yaitu karyawan dan relawan.
Saat ini relawan yang banyak terlibat adalah dokter spesialis. RST DD pun
selalu membuka pintu bagi siapa saja yang ingin membantu. Namun ada beberapa
persyaratan yang harus dipenuhi. Selain memiliki waktu dan jadwal, kualifikasi seperti
surat izin pratik juga diperhatikan.
RST DD memang
menjadi pilot project layanan
kesehatan sekunder dari banyaknya program layanan kesehatan Dompet Dhuafa.
Rencana strategis per 5 tahun akan dicoba diimplementasikan di beberapa wilayah
lainnya. Misalnya, selain di Pulau Jawa, mereka juga ingin membuka layanan yang
sama di pulau Sumatera atau Kalimantan. Dengan dasar memperluas akses, yang
tentu saja juga melihat dari data donatur yang ada, potensi pembiayaan dan
pemanfaatannya kepada kaum dhuafa.
Hingga hari
ini, konsep RST DD murni untuk kaum dhuafa dan peserta jaminan BPJS yang masuk
dalam PBI (Penerima Bantuan Iuran). Untuk ke depannya, mereka ingin melengkapi
berbagai pelayanan mulai dari menambah alat cuci darah dan penunjang lainnya.
Mengingat saat ini kebutuhan untuk cuci darah semakin meningkat. Selain itu
mereka juga ingin memiliki CT Scan karena memang banyak yang membutuhkan. Alat-alat
penunjang laboratorium lainnya pun diharapkan semakin komplet. Termasuk
membentuk Bank Darah agar saat ada kasus emergency
dan operasi langsung dapat teratasi.
Komentar
Posting Komentar