Wisata ke Solo tidak afdol sebelum mengunjungi bangunan bersejarah bernama Pasar Gede Hardjonagoro. Pasar dengan bangunan berarsitektur campuran Jawa Belanda ini telah menjadi salah satu ikon kota Solo, lantaran merupakan pasar terbesar di kota Solo. Lokasinya berada di pusat kota dan pusat pemerintahan karena hanya berjarak beberapa meter dari Balai Kota Surakarta. Bila berjalan ke arah selatan, maka akan bertemu dengan Alun-Alun Utara Keraton Solo.
Seperti pasar
pada umumnya di pusat kota yang sudah tersentuh penataan, suasana dan penataan
dagangan di Pasar Gede relatif rapi dengan menggunakan bangku-bangku tinggi.
Kita juga bisa merasakan suasana bangunan kuno yang kental. Tampak wajah luar
bangunan yang masih asli sejak pembangunannya di tahun 1930. Meski demikian,
pasar tempat bertemunya semua komunitas masyarakat ini, pernah diperbaharui
beberapa kali. Terakhir ketika terbakar akibat amuk massa di tahun 1998.
Pasar Gede
Hardjonagoro, agak berbeda sedikit dengan Pasar Gede Beringharjo di Yogyakarta
dalam hal penataan jenis dagangannya. Bila masuk Beringharjo, pengunjung
langsung disuguhi konveksi batik, maka memasuki Pasar Gede Harjonagoro,
pengunjung akan ditunjukkan dagangan buah, sayur, dan kuliner yang lezat-lezat.
Nyaris semua jajanan pasar tradisional khas Solo, atau kota-kota di Jawa Tengah
ada di sini. Mulai dari cendol, lopis, selat solo, nasi liwet, dan klethikan. Karena itu pengunjung yang
datang jangan pernah melewatkan kuliner di pasar ini. Sementara untuk dagangan
kain batik, lurik, dan kerajinan ada di lantai dua. Lalu untuk jenis bahan
baju, konveksi, ada di kios sisi depan pasar yang memanjang ke sisi utara-selatan
(kanan-kiri).
Satu hal yang
patut dicatat dari keunikan Pasar Gede adalah pedagang selalu diikut sertakan
dalam setiap promosi pasar maupun promosi kota. Salah satunya, secara aktif
berekspresi seni dalam agenda wisata tahunan Hari Batik Nasional, yang digelar
tiap tanggal 2 Oktober. Tak tanggung-tanggung, para pedagang di sini diminta
berlenggak-lenggok di depan pasar memperagakan batik bak peragawati dalam acara
bertajuk Fashion Show Bakul Pasar. Di pasar ini juga pernah digelar festival
musik jazz yang mengambil tempat di tengah pasar.
Bahkan ketika
Jokowi tengah dicalonkan menjadi Gubernur DKI, para pedagang baik pria maupun
wanita, tak segan memberikan dukungan dengan mengenakan baju kotak-kotak dan
memajang poster bergambar Jokowi-Ahok di lorong-lorong pasar. Selain itu,
setiap merayakan hari jadi kota Solo para pedagang ikut berpartisipasi dengan
membuat tumpeng.
Komentar
Posting Komentar