Pada masa
kolonialisme Belanda, Bandung ditata sebagai kota dengan ratusan taman atau Tuinstad. Karena indahnya, kota yang
terletak 140 km sebelah tenggara Jakarta ini kemudian mendapat julukan Parijs
van Java atau berarti Paris dari Jawa. Sebagian taman warisan di masa Hindia
Belanda ini masih terawat. Saat ini pemerintah daerah Bandung tengah merenovasi
beberapa taman dan membuat taman baru yang layak dikunjungi.
Dalam sebuah
kesempatan, Walikota Bandung, Ridwan Kamil, mengatakan bahwa di tahun 2014
pihaknya akan segera meresmikan beberapa taman baru dan hasil revitalisasi
taman yang sudah ada sebelumnya. Di antaranya Taman Lampion, Taman Superhero,
Taman Anjing, Taman Buku, Taman Dinosaurus, dan Taman Zikir. Langkah
menghadirkan ruang terbuka ini diharapkan mampu meningkatkan angka Index of Happiness warga Bandung.
TAMAN FILM
Satu taman
yang baru diresmikan pada Minggu, 14 September 2014 lalu adalah Taman Film. Taman
yang terletak di bawah jalan layang Pasupati ini berdampingan dengan Taman
Jomblo, Skatepark dan lapangan futsal. Ruang terbuka seluas 1300 meter persegi
dan berkapasitas 500 orang penonton ini memiliki sebuah megatron berukuran 4x8
meter. Didukung dengan sound sistem
berdaya listrik 33 ribu watt, masyarakat dapat menyaksikan film-film pendek
secara gratis. Selain menawarkan konsep yang bagus, Taman Film ini juga bersih.
Di bagian bawahnya ada rumput sintetis, yang bisa dipakai duduk-duduk pengunjung
untuk melihat film, dan anak-anak yang bermain di sini pun juga tidak perlu
takut kotor.
TAMAN CEMPAKA
Taman Cempaka
atau yang dikenal juga sebagai Taman Fotografi ini telah melalui proses
revitalisasi dan diresmikan, Sabtu 21 September 2014, silam oleh Ridwan Kamil,
Wali Kota Bandung. Taman ini adalah salah satu warisan Hindia Belanda yang kini
difungsikan sebagai ruang pamer atau galeri karya fotografi berbagai komunitas
di Bandung. Tak sulit menemukan taman indah ini. Di salah satu sudut taman
terdapat huruf C raksasa berwarna merah yang melambangkan kata Cempaka atau
Camera.
Selain itu, terdapat pula sebuah instalasi kamera raksasa yang terbuat dari besi. Instalasi ini cukup kokoh sehingga dapat dijadikan arena bermain anak-anak. Pohon tua yang besar dan rimbun di taman ini membuat pengunjung betah berlama-lama. Terlebih dengan adanya dukungan wifi gratis, sehingga waktu seakan terhenti. Sambil menikmati suasana yang sejuk, di sini kita juga bisa melihat foto-foto yang dipamerkan.
TAMAN CILAKI
Selain Taman Lalu
Lintas (Insulinde Park), Taman Maluku (Molukken Park), Taman Pramuka
(Oranjeplein), dan Taman Ganeca (Ijzerman Park), Tjilaki Plein atau Taman
Cilaki yang berada di dekat Gedung Sate merupakan taman warisan Kolonial
Belanda. Di tangan Ridwan Kamil, Taman Cilaki kini tengah berbenah. Munculnya
taman tematik seperti Taman Lansia dan Taman Pustaka Bunga di tempat ini, diharap
mampu menjadi lokasi wisata serta aktivitas warga. Kedua taman tematik ini
belum sepenuhnya selesai direnovasi, namun bukan berarti tidak bisa dikunjungi.
Tidak seperti Taman Lansia, Taman Pustaka Bunga sepertinya paling siap untuk
dinikmati masyarakat. Seperti namanya, di taman ini terdapat ratusan jenis tanaman
hias, terutama anggrek. Keberadaan taman ini diharap mampu menjadi perpustakaan
bunga di Bandung.
Berkunjung ke tempat ini di akhir pekan adalah keharusan saat berada di Bandung. Selain menikmati udara segar di pagi hari sambil membakar kalori, pengunjung juga bisa berbelanja atau sekedar mencuci mata di pasar tanaman hias dan pasar loak yang ada di sekitar taman. Anak-anak juga dapat bersenang-senang dengan menaiki delman atau kuda. Selain itu, tepat di depan Taman Pustaka Bunga terdapat tempat pemberhentian Bandung Tour On Bus atau disingkat Bandros. Bus model tingkat ini akan mengantar para wisatawan ke tempat-tempat wisata yang ada di kota Bandung. Di tempat ini pula dapat ditemukan berbagai restoran dan tempat makan unik dan enak dengan harga bersahabat.
TAMAN JOMBLO
Sejak dilantik
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota
Bandung di Gedung DPRD Kota Bandung, Senin 16 September 2013 lalu, pasangan
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung terpilih, Ridwan Kamil dan Oden M. Danial
langsung melakukan gebrakan besar. Di antaranya merevitalisasi taman-taman kota
Bandung yang selama ini nyaris dilupakan. Salah satu taman yang menyedot
perhatian sejak awal adalah Taman Pasupati atau disebut Taman Jomblo yang
berlokasi tepat di bawah jalan layang Pasupati. Di taman seluas 30x25 meter
yang diresmikan Sabtu, 4 Januari 2014 itu terdapat 60 kubus berbeda yang dapat
diduduki oleh satu orang, dari situ pula kabarnya sebutan Taman Jomblo ini
berasal.
Masih di bawah jalan layang Pasupati dan berdekatan dengan Taman Jomblo terdapat sebuah Skatepark yang selalu ramai setiap saat. Di taman ini beberapa anak muda Bandung berlatih dan menunjukkan keahliannya dalam bermain skateboard. Bermain skateboard di taman ini selain nyaman juga aman. Karena letaknya yang berada di bawah jembatan layang, mereka pun bisa bermain tanpa takut kehujanan. Di tambah lagi, bermain skateboard di taman ini juga tidak dipungut biaya sama sekali alias gratis.
tempat wisata bandung memang ngga ada matinya
BalasHapus