TRADISI : SONGKET BATUBARA - INDUSTRI YANG MULAI BANGKIT





Barangkali belum banyak yang tahu atau mendengar tentang songket asli Kabupaten Batubara, Sumatera Utara. Ternyata keindahan songket Batubara tak kalah dibanding daerah lain seperti Sumatera Selatan. Kini, songket Batubara mulai dikenal banyak orang, salah satunya berkat kirah Sang Bupati, H. OK Arya Zulkarnain S.H., MM, yang menaruh perhatian pada kekayaan budaya Batubara tersebut. Sejak sebelum menjabat sebagai bupati, Arya Zulkarnain sudah memberi perhatian khusus pada songket Batubara. Keinginannya mengangkat hidup para pengrajin songket ini langsung berusaha diwujudkannya sejak dirinya menjabat sebagai bupati di tahun 2008 lalu.

Azhar Abdullah, seorang pengrajin Batubara diminta Sang Bupati untuk menularkan ilmunya kepada generasi muda, dengan menyebarkan ilmu menenun ke beberapa sekolah agar makin banyak penerusnya. Bahkan, sang Bupati pulalah yang menginginkan songket Batubara ini dikembangkan dalam bentuk lain, misalnya menjadi baju, taplak meja, beragam cinderamata dan sebagainya. Selain itu, sang Bupati juga melestarikannya dengan cara mewajibkan para PNS menggunakan baju songket setiap Kamis. Para pengrajin pun juga kerap diajak mengikuti pameran di dalam maupun di luar negeri.



Hasilnya, menurut Yusnah, salah satu pengrajin songket yang lain, penghasilannya pun makin bertambah. Saat ini Yusnah sudah memiliki 72 orang karyawan. Padahal dulu, menurutnya, sebelum ada Kabupaten Batubara, tradisi ini bisa dikatakan sempat hilang dan pemasarannya susah sekali. Namun, berkat ketekunannya mengikuti berbagai pameran, tahun 2008 ia bisa bertemu dan berkenalan dengan Mbak Titiek Soeharto, yang kemudian dikenalkan kembali dengan sang putra, Didit Prabowo. Sejak itulah, Yusnah selalu menerima pesanan songket dari Didit yang memang berprofesi sebagai desainer. Motif yang biasa dipesan adalah Pucuk Caul dan Siku Keluang, tapi kadang ada juga motif yang sudah diberikan dari Didit. Yusnah pun pernah diminta membuat pesanan sebanyak 120 meter untuk dibawa ke Paris. Yusnah menceritakan, Didit Prabowo sudah tiga kali datang ke rumahnya untuk melihat langsung produksi songket.

Komentar