SCHOOL & EDUCATION : Menyiapkan Anak Masuk Sekolah Berasrama




Sekolah berasrama (boarding school) kini mulai banyak ditemui. Kebanyakan yang menggunakan konsep asrama adalah sekolah berbasis agama, antara lain pesantren modern, meski ada pula beberapa sekolah negeri di Jakarta yang menggunakannya. Mayoritas sekolah modern menyediakan konsep asrama ini untuk siswa SMP atau SMA. Sementara untuk siswa SD biasanya menggunakan konsep sekolah biasa, mengingat usianya dianggap masih terlalu dini untuk menjalani kehidupan asrama.

Layaknya sekolah berasrama, ada nilai lebih yang ditawarkan di dalamnya. Berbeda dari sekolah biasa di mana para siswa hanya bertemu di jam sekolah, di sekolah berasrama mereka bisa lebih mengenal kepribadian satu sama lain secara utuh. Sebab, sehari-hari mereka bersama-sama 24 jam. Kebersamaan yang intensif ini mendatangkan manfaat tersendiri bagi siswa. Siswa yang tadinya pendiam, misalnya, akhirnya jadi senang bersosialisasi. Siswa yang tadinya kurang dari sisi akademis, nilainya bisa jadi lebih baik karena lebih mudah berinteraksi dengan teman atau guru. Yang tadinya kurang dari sisi ibadah, melihat temannya giat, dia pun bisa jadi ikut rajin beribadah. Orangtua pun bisa jadi senang dengan perubahan itu, karena kebutuhan siswa dari berbagai sisi terpenuhi.

Belum lagi, siswa dituntut untuk disiplin dan mandiri dalam menjalani kehidupan sehari-hari, baik di dalam maupun di luar kelas. Bagi pihak sekolah sendiri, para siswa yang tinggal di asrama lebih menguntungkan. Pasalnya, dengan pengawasan 24 jam yang dilakukan, sekolah jadi bisa mengarahkan atau meningkatkan kegiatan siswa menuju kehidupan yag lebih baik. Siswa diajarkan untuk mengerjakan tugas sehari-harinya dengan baik dan disiplin, bukan sekedar belajar di kelas. Dengan tingga di asrama, diharapkan siswa bisa mandiri, sukses dan terus menjaga komitmennya untuk berdisiplin dan berkepribadian baik, meski telah lulus dan menjalani masa depannya. Sehingga, bisa memberikan kontribusi pada masyarakat luas. Dari sisi fasilitas, satu sekolah dengan lainnya berbeda-beda. Selain menyediakan gedung sekolah berisi ruang-ruang kelas, sekolah berasrama juga dilengkapi dengan gedung berisi kamar-kamar siswa.



Beberapa asrama seperti Pesantren Ibnu Salam Nurul Fikri di Serang, Banten menyediakan kamar mandi di dalam setiap kamar, sehingga siswa tetap bisa menjaga privasi dan aurat. Meski dalam satu kamar dihuni beberapa siswa, pengelola asrama memberikan aturan satu tempat tidur hanya boleh ditempati satu siswa. Sementara, lemari baju dan meja menjadi fasilitas yang diberikan asrama, meski ada pula yang mengharuskan siswa membeli sendiri. Selain itu asrama juga ditunjang dengan berbagai sarana seperti tempat makan bersama, sarana olahraga lengkap seperti lapangan dan perlengkapan olahraga, kolan renang, serta sarana pengetahuan seperti laboratorium dan perpustakaan. Mengingat seharo-hari kehidupan siswa ada di lingkungan sekolah, biasanya sekolah juga menyediakan klinik dan tenaga medis untuk mengantisipasi adanya siswa yang sakit. Sekolah juga menyediakan psikolog atau guru BP untuk konseling siswa.



Pada sekolah berasrama yang fasilitasnya sangat lengkap, juga terdapat area yang cukup luas untuk outbond. Bila menginginkan anak bersekolah di sekolah berasrama, pastikan anak memang bersedia menjalankannya. Sebab, dibutuhkan komitmen tinggi untuk berdisiplin selama tinggal di sana, meski banyak kenangan manis yang akan dirasakan anak bersama teman-temannya setelah lulus kelak. Perlu kesepakatan antara orangtua dan anak sebelum memasukkannya ke sekolah berasrama, mengingat biasanya dibutuhkan biaya besar. Perlu diingat, asrama bukan tempat ‘menghindari’ anak dan melepas tanggung jawab orangtua. Sekolah berasrama bukanlah tempat ‘membuang’ anak, melainkan untuk mendidiknya menjalani kehidupan yang lebih baik di masa datang.

Komentar