KULINER : HOSPITALIS RESTO, Restoran Dengan Konsep Rumah Sakit




Jangan buru-buru melupakan pengalaman tak menyenangkan. Sebab, mungkin itu bisa jadi peluang bisnis. Tengok saja pengalaman Andhika F Hasan. Ia mendirikan Hospitalis Resto & Bar berdasarkan pengalaman pribadinya. Bisa dibilang, ia malas berurusan dengan rumah sakit. Namun, karena hal itu pula, ia lalu tercetus untuk mendirikan restoran berkonsep rumah sakit dengan segala pernak-perniknya. Menurut Andhika, membuat restoran dengan konsep ini sekaligus juga untuk terapi baginya. Beragam komentar dari orang-orang terdekatnya pun datang ketika tahu akan gagasannya ini. Sebagian memuji idenya lucu, unik, dan kreatif. Tapi ada pula yang mengaku jijik dan seram. Bahkan, ada pula yang meragukan idenya ini akan menjadi usaha yang sukses. Toh, Andhika tak berkecil hati dan tetap berusaha mewujudkan idenya.

Ia sengaja mendesain sendiri konsep interiornya. Tak mau setengah-setengah, Andhika mengusung konsep rumah sakit secara total di restorannya. Hampir semua peralatan rumah sakit ada di sana. Furnitur bercat putih sampai lampu bedah yang digunakan pun kental mengingatkan pengunjungnya akan suasana rumah sakit. Ada pula, kursi yang dibuat mirip kursi roda, hanya saja di sini ukurannya cukup lebar untuk duduk dua orang. Lalu, sandaran kursi yang dibuat dari besi-besi bercat putih yang mengingatkan pada ranjang model lama di rumah sakit. Andhika memang sengaja mengambil konsep rumah sakit zaman dulu untuk interiornya. Untuk itu, ia sengaja membuat furnitur di workshop yang jadi rekanannya. Ia membuatnya secara custom, sesuai keinginan. Jadi semuanya memang barang baru, burang barang-barang bekas rumah sakit.



Andhika mengaku, ia tidak pernah berkunjung ke rumah sakit untuk mendapatkan ide. Ia menjadikan internet dan khayalan sebagai sumber inspirasinya. Mulanya, ia mengalami kesulitan mendapatkan barang-barang untuk detail dan desain restorannya. Misalnya, ornamen-ornamen seperti tiang infus, injektor, dan sebagainya. Tak mau menyerah, akhirnya Andhika berhasil mendapatkan barang-barang yang diinginkannya. Beruntung, ia tak sampai harus berburu ke luar kota. Setelah proses pengerjaan berlangsung selama 7-8 bulan, akhirnya Hospitalis resmi dibuka pada 23 Mei 2014. Kantong infus dan injektor dalam ukuran paling besar digunakan untuk minuman moctail. Tak tanggung-tanggung pula, para pelayan juga mengenakan seragam ala perawat, lengkap dengan stetoskopnya sebagai pemanis penampilan. Andhika sengaja melakukan ini, agar konsepnya benar-benar mengena.



Ternyata, orang yang tadinya berkomentar negatif akhirnya mau mencoba juga menu di restorannya. Andhika sendiri berharap, pengunjung restorannya benar-benar bisa merasakan suasana rumah sakit. Selain itu, pelanggan yang jenuh akan konsep berbagai restoran dan kafe yang selama ini biasa saja, bisa terpuaskan dengan suasana ini. Sejauh ini, komentar pelanggan sangat positif terhadap Hospitalis. Tidak sedikit yang datang lagi dan lagi. Restoran berkapasitas 90 orang ini buka setiap hari mulai puku 11.00-02.00. Menunya mencakup menu Asia, Western, dan Indonesia, dengan menu andalan antara lain Ramen, Beef Cha Sio, Nasi Gila, Salmon Salad, dan Chicken Gapao Rice. Sementara, untuk minuman banyak yang menjadikan Virgin Mexican Blood, Fresh Transfusion, dan General Anesthetic sebagai favorit. Harga menu di Hospitalis cukup terjangkau, mulai dari Rp 15.000-Rp 60.000 untuk makanan dan Rp 12.00-Rp 120.000 untuk minuman.
  


Hospitalis Resto & Bar

Jalan Ahmad Dahlan No. 31, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12130, Indonesia



Komentar