Ingin menikmati sajian kuliner zaman kolonial Belanda lengkap dengan perangkat masak dan alat makannya ? Tip Top Restaurant Medan lah tempatnya. Duduk dan menikmati sajian di Tip Top Restaurant serasa kembali ke masa lalu. Desain ruangan, perabotan kayu, barang antik, juga para pelayan yang berseragam putih berpeci hitam seolah membalikkan ingatan kita. Pengelola Tip Top Restaurant, Kus Kelana, mengungkapkan, Tip Top Restaurant sudah berdiri sejak tahun 1929 di Jalan Kesawan, Medan, yang waktu itu merupakan satu-satunya jalan protokol di kota Medan. Restoran ini dirintis oleh Jankie, yang masih merupakan kerabat Kus Kelana. Tahun 1934, Tip Top Medan pindah ke Jalan Pandu. Di sini, nama Tip Top sempat berubah menjadi Jankie Bakrie. Namun tak berapa lama kemudian, Tip Top kembali beroperasi di Jalan Kesawan.
Banyak orang
mengatakan, Tip Top merupakan saksi bisu berbagai peristiwa di kota Medan. Para
petinggi negara seperti Presiden Soekarno dan pemimpin lainnya pernah singgah
di tempat ini. Bahkan Westerling pun pernah menikmati sajian lezat di restoran
ini. Bagi kebanyakan turis asal Belanda, terutama yang telah berumur, restoran
ini menjadi tempat menghabiskan waktu sambil mengenang masa lalu. Pelanggan
muda pun banyak yang penasaran dan mengaku mendengar nama Tip Top Restaurant
dari kakek nenek atau orangtua mereka.
Kus punya
cerita menarik tentang seorang turis Belanda yang berkunjung ke Tip Top
Restaurant. Turis itu meminta sesuatu pada Kus untuk bisa dibawa ke Belanda dan
akan ia berikan kepada orangtuanya. Kus yang kebingungan akhirnya memberikan
buku menu yang di dalamnya ada foto dan cerita sejarah Tip Top Restaurant.
Ternyata turis tersebut senang sekali. Yang membuat Kus Terharu, keesokan
harinya turis tersebut membawa 25 anak yatim ke restorannya. Menurut turis itu,
ayahnya yang menyuruhnya datang ke Tip Top dan membawakan sesuatu. Tenryata
ayahnya dulu bekerja pada perkebunan di Medan. Karena sudah tua, dia tak
sanggup pergi sendiri ke Medan. Sepertinya orangtua turis itu dulunya termasuk
orang yang suka bergaul. Kus mengaku, sebelumnya tidak pernah bertemu warga
asing yang sifatnya seperti itu.
Hampir tak ada
yang berubah dari restoran ini. Menu-menu andalan khas masakan Belanda seperti saucyse brood, horen, moka tart, ontbykoek, bitterballen uitsijter, ice cream special slaagroom masih
tersedia di sini. Ada juga menu Indonesia dan Chinesse Food. Semuanya masih disajikan dengan perangkat makan dan
peralatan memasak tempo dulu. Moorkop
(mixer jaman Belanda), blender, alat
pembuat slaagroom, dan tungku untuk
memasak semuanya masih bisa berfungsi dengan baik.
Komentar
Posting Komentar