Berawal dari keinginan untuk saling berbagi dan mengangkat potensi wisata daerah, Syamsu Aldareezy membuat komunitas dengan nama Jalan-Jalan Seru (JJS) Makassar. Berdiri sejak 22 Januari 2012, komunitas ini sekarang berkembang pesat. Laki-laki kelahiran Bone, 28 September 1980 yang akrab dipanggil Rere ini menjelaskan, kata jalan-jalan dimaknai tak sekedar melakukan perjalanan, melainkan lebih sebagai upaya untuk mengedukasi, mencintai lingkungan, dan berbagi lewat kemanusiaan. Putra asli kelahiran Celebes ini ingin mengajak generasi muda yang memiliki hobi sama untuk jalan-jalan dengan konsep yang seru.
Awalnya, Rere
membuat akun @Jalan2Seru_Mksr di Twitter untuk berbagi informasi tentang tempat-tempat
wisata lokal di sekitar Makassar yang belum ramai dikunjungi namun punya
potensi yang besar. Ternyata, respons yang datang sangat positif. Dalam waktu
sebulan follower makin banyak dan
akhirnya mereka mengajak untuk melakukan trip bersama. Trip pertama JJS
Makassar berlangsung tahun 2012. Waktu itu, lokasi yang disambangi adalah
Ramang-Ramang, salah satu lokasi wisata di Kabupaten Maros yang saat itu belum
terlalu terekspos. Hasilnya, dengan promosi lewat tulisan dan foto dari
teman-teman JJS Makassar yang aktif, kini tempat wisata ini menjadi salah satu
destinasi wajib yang dikunjungi saat melancong ke Maros.
Sebulan
berjalan, anggota komunitas yang awalnya hanya aktif di dunia maya ini terus
bertambah. Dan tepat pada 5 Desember 2012, JJS Makassar resmi memiliki
kepungurusan dan struktur organisasi. Meski komunitas ini sebenarnya tidak
mengikat, tapi memang ada kepengurusan dengan beberapa divisi, mulai divisi
wisata gunung rimba, divisis sejarah budaya, divisi laut pulau atau perairan,
divisi fund raising, divisi
kesekretariatan, dan divisi pdsm. Rere tak menyangka, kegiatan yang ia inisiasi
terus mendapatkan perhatian besar. Tak hanya anggota komunitasnya saja yang
semakin besar, tetapi aktivitas di akun Twitternya pun tak kalah aktif. Akhirnya,
karena akun @Jalan2SeruMakassar makin aktif dan permintaan teman-teman di daerah
yang juga ingin membuat komunitas serupa semakin banyak, atas kesepakatan
bersama, akhirnya ditambahlah akun baru dengan @Jalan2Seru_ID. Dan Rere sendiri
yang masih ditunjuk menjadi adminnya.
Tak menunggu
lama, beberapa waktu kemudian bermunculan komunitas serupa di berbagai daerah
dengan kegiatan serupa. Kini, total sudah ada 14 komunitas JJS di beberapa
daerah yang tersebar di tiga pulau, yakni pulau Sulawesi, pula Jawa, dan pulau
Kalimantan. Awalnya di Sulawesi, lebih dulu bermunculan komunitas serupa
seperti JJS Bone, JJS Gowa, JJS Bantaeng, JJS Mamuju, JJS Bulukumba, JJS
Polewali, dan banyak lagi. Baru kemudian pulau Kalimantan seperti JJS
Pontianak. Sementara di Jawa ada JJS Malang dan JJS Yogya. Rere juga membuka
kesempatan selebar-lebarnya bagi generasi muda yang ingin mengeksplor dan
mempromosikan wisata daerah masing-masing. Mempromosikan daerah masing-masing
memang bisa dengan berbagai cara, dengan kegiatan JJS bersama teman-teman yang
punya satu hobi pasti akan lebih seru.
Kegiatan rutin
yang dilakukan JJS adalah melakukan trip setiap
minggu. Namun, di setiap trip, selalu
diselipkan berbagai kegiatan lain yang menarik. Tidak sekedar trip, tapi komunitas ini juga membawa
misi untuk mengedukasi, peduli terhadap lingkungan, dan juga menggalang dana. Misalnya,
ketika melakukan trip, sekaligus
membawa bibit tanaman untuk ditanam. Pernah pula ikut mengajar anak-anak daerah
setempat, sampai bakti sosial. Yang tak kalah seru, usai melakukan trip, komunitas akan berbagi pengalaman
dan cerita lewat blog ataupun sosial media. Komunitas ini memang bisa dibilang
tidak memberatkan anggotanya karena bersifat suka rela. Siapa pun boleh
melakukan trip dengan biaya seminimal
mungkin. Paling hanya untuk akomodasi saja. Malah kalau melakukan perjalanan
lewat darat, biasanya mereka saling berbagi. Misalnya, yang membawa sepeda
motor atau mobil bisa mengajak teman-teman yang tidak punya kendaraan.
Selain
melakukan trip, untuk membekali diri
dengan berbagai pengalaman, juga diadakan program acara Temu Pejalan. Temu
Pejalan ini intinya berbagi cerita dan tips saja. Memang tidak rutin, tapi setiap
kali ada backpacker yang sedang
melakukan ekspedisi dan lewat Makassar, biasanya akan ditodong untuk berbagi
cerita. Beberapa waktu lalu misalnya, mereka mendapat cerita dari Ahmad Hasan
yang melakukan ekspedisi 100 hari menjelajahi Timur Indonesia. Kemudian ada
pula tim dari 7 Summit. Info biasanya didapat dari timeline sosial media, jadi mereka bisa langsung dilobi untuk
berbagi pengalaman dengan teman-teman di JJS. Rencana berikutnya adalah, juga
akan mengadakan kopdar untuk semua
teman-teman JJS dari semua daerah. Mereka akan diundang untuk datang ke agenda
Temu Pejalan Nasional.
Ke depannya,
Rere berharap komunitas JJS semakin maju dan berkembang, serta bisa hadir di setiap
daerah. Tujuannya masih sama, yakni memaknai bahwa jalan-jalan bukan hanya
sekedar melakukan perjalanan tapi bisa memberikan kontribusi lebih untuk
daerahnya, mengangkat potensi wisata lokal, berbagi kemanusiaan, dan cinta
kepada lingkungan.
Komentar
Posting Komentar