Mengejar hasrat untuk traveling membuat Marischka Prudence meninggalkan zona nyamannya. Sebagai travel blogger, ia menemukan kenikmatan yang tidak didapat dibanding saat bekerja kantoran. Terutama saat cerita yang ia tuangkan mendapat apresiasi yang membuatnya bangga. Sebelumnya, Pru, begitu sapaan akrabnya, lebih sering tampil di layar kaca sebagai reporter salah satu televisi berita nasional. Namun, kini ia hanya mengisi waktunya sebagai traveller sekaligus travel blogger. Apa yang membuatnya memilih dunia baru ini ? Pru, bercerita, awalnya di tahun 2010, ada 10 orang yang diberi pelatihan diving oleh kantornya Sebetulnya, Pru tidak termasuk salah satunya, tapi karena salah seorang temannya berhalangan, maka ia yang menggantikan. Sejak mempunyai lisensi diving, akhirnya ia malah diminta untuk membawakan program traveling. Dan ternyata ia jadi keterusan dan jatuh cinta dengan traveling. Saat itu ia seperti baru mengetahui dunianya yang sesungguhnya. Dan segera memutuskan ingin hidup dari bidang ini.
Pru memang
lahir bukan dari keluarga penyuka petualang. Tapi, keluarganya memang selalu
memberinya banyak kebebasan. Orang tuanya selalu mengembalikan kepada sang
anak, apa pun pilihan hidup beserta resikonya. Memang, kakaknya sempat
menasihati, ketika ia memutuskan melepas pekerjaan sebagai jurnalis televisi,
paling tidak ia sudah harus memiliki tabungan yang cukup untuk hidup
selanjutnya. Pru pun kembali mengisi blog pribadi yang sudah lama ia
tinggalkan. Ia merasa tertantang untuk menghasilkan tulisan traveling yang berbobot. Walaupun ada
yang bertanya, apakah dengan hanya memiliki blog bisa menghasilkan uang ? Tapi
baginya, memiliki blog itu seperti mempunyai bayi. Ketika bisa diterima dan
disukai, itu menjadi suatu kebanggaan, karena ia berhasil membesarkan sesuatu
dari nol. Jadi, kalau memang sudah jalannya, Pru yakin rejekinya juga bisa
mengalir dari situ. Pru, yang merupakan adik dari mantan presenter, Chantal
Della Concetta ini, pun bersyukur bisa menikmati pilihan hatinya. Ia bisa
mengatur jadwal sendiri, menentukan prioritas destinasi yang ingin dikunjungi,
dan bebas bereksplorasi ketika traveling.
Mungkin bedanya, bila dulu ia muncul di televisi, sekarang tidak. Tapi ia tak
merasa sayang, toh memang sudah kenyang selama 4,5 tahun bekerja di dunia
televisi.
Dalam blog
miliknya yang bertajuk Life Is An Absurd
Journey, Pru menuangkan berbagai kisahnya selama traveling ke berbagai tempat. Biasanya, perempuan kelahiran 27 Juli
1984 ini memilih semuanya secara spontan. Begitupun soal budget, bagi Pru itu adalah hal nomor satu yang harus dipikirkan.
Pasalnya, budget berkaitan dengan
tiket sampai akomodasi. Pru mengaku lebih suka mendatangi tempat-tempat menarik
yang masih jarang dikunjungi orang banyak. Mengaku masih jauh dari kata sukses,
namun Pru cukup bangga dengan hasil yang telah ditelurkan dari isi blognya. Paling
tidak, blognya ini bisa menghidupi dirinya sendiri. Pru mengaku termasuk tipe traveller versi koper. Menurutnya, koper
itu lebih praktis untuk menata barang. Selain itu, ia juga paham kondisi
fisiknya yang belum tentu kuat menggendong backpack
kemana-mana. Ia baru membawa backpack
kalau tujuan travelingnya masuk ke
hutan.
Sepanjang pengalamannya
tentu ada destinasi favorit Pru. Di Indonesia, ia sangat suka dengan Misool,
yang ada di Raja Ampat bagian selatan. Pemandangan di sana sangat keren dan
jauh lebih indah dari spot lain di
Raja Ampat. Kalau di luar negeri, favoritnya adalah New Zealand. Dan kalau
ditanya, ia ingin pergi kemana lagi ? Ia akan memilih Misool, meskipun di sana
fasilitasnya seadanya, dan belum tentu semua orang nyaman. Tapi ia sangat
menyukainya.
Dalam blognya
pula, Pru berbagi tips seputar traveling bagi
mereka yang awam. Sesuaikan budget dengan
tempat yang memang diminati. Jadi, bila baru pertama kali ingin traveling, coba
saja semua destinasi. Dari situ nanti akan ketahuan kita minatnya di mana ?
Kalau suka gunung, jangan memaksakan ke laut walau sedang tren. Intinya, traveling itu harus membuat diri kita happy. Maka, harus maksimal
melakukannya. Saat traveling, Pru
juga senang beramah tamah dengan warga setempat yang ia temui. Setidaknya,
menurut Pru, bila kita ramah dengan
mereka, mereka pasti akan menerima dengan lebih baik lagi. Dan satu lagi yang
penting adalah, jangan lupa selalu tersenyum saat bertemu siapa pun itu di
perjalanan.
Bagi Pru,
traveling adalah investasi memori untuk masa depan. Ibarat kenangan yang indah,
sepulangnya dari liburan, pasti akan memiliki banyak foto. Jadi, kalau suatu
hari kita sedang capek, dengan melihat foto-foto itu bisa happy
lagi. Traveling juga membuat kita bisa bertoleransi dengan orang lain karena
pasti akan menemukan sesuatu hal baru, berinteraksi dengan warga setempat, yang
mungkin tidak pernah dirasakan sebelumnya. Walau menyukai traveling, Pru pun tetap rutin menjaga kecantikannya. Biasanya
setelah diving, rambut menjadi kering
dan kusut. Jadi, ia memakai masker rambut dicampur minyak zaitun. Sebisa
mungkin, saat berada di rumah sambil menulis di blog, ia melakukan perawatan.
gilaa suka banget sama cewek ini, liat semua adventure doi bener2 salut .. sampe keluar negeri juga
BalasHapus