Awalnya, Komunitas Pejuang Subuh digagas oleh anak-anak muda yang merasa prihatin melihat masjid yang selalu sepi saat salat Subuh tiba. Terlebih saat melihat lebih banyak pria separuh baya dan lanjut usia yang melakukan salat Subuh di masjid. Salah satu pendiri komunitas ini, Didot, yang kebetulan seorang mualaf, pun merasa susah mencari kawan yang seusia dengannya untuk salat Subuh di masjid. Untungnya, ia memiliki sahabat, Iman, yang kemudian sering membangunkannya salat Subuh secara teratur. Setelah 40 hari tidak terputus mengerjakan salat Subuh di masjid, Didot pun mengajak temannya yang lain, Rico, untuk melakukan hal yang sama.
Sampai akhirnya
ia memutuskan untuk mengajak lebih banyak lagi anak muda yang mau salat Subuh
di masjid lewat sosial media Twitter dan membuat akun @PejuangSubuh, atas saran
Ustaz Felix Siauw. Tepat pada 23 Agustus 2012 saat bulan suci Ramadhan, Didot
memulai gerakannya lewat sosial media. Ia tak menyangka respons yang diterima
di luar perkiraannya. Followers-nya
di dunia maya terus meningkat dan pengajian offline
yang diadakan di masjid pun bertambah banyak. Ada beberapa gagasan yang Didot
lemparkan sebelum Subuh, yakni ngetwit
untuk mengajak salat Subuh dan mention
ke akun@PejuangSubuh. Setelah 40 hari melakukan salat Subuh di masjid, akan di-follow kembali. Dan ternyata, banyak follower yang ingin di-follow kembali, hingga akhirnya ajakan
untuk salat Subuh di masjid ini pun jadi sangat diminati.
Komunitas Pejuang
Subuh tidak pernah merasa memiliki tantangan dalam membuat gerakan ini. Justru
mereka merasa Allah SWT bermurah hati kepada gerakan Pejuang Subuh karena dalam
waktu kurang dari 2 tahun, follower
mereka bisa menembus angka 100 ribu. Anggota yang bergabung ini niatnya memang
ingin menegakkan kalimat tauhid. Mimpi agar salat Subuh dapat seramai salat
Jumat pun ternyata pelan-pelan bisa diwujudkan. Syarat menjadi anggota bagi
laki-laki adalah, harus bisa lolos 40 hari salat Subuh di masjid tidak putus,
sedangkan bagi kaum perempuan wajib 30 hari tidak putus, tapi cukup
mengerjakannya di rumah. Jika lolos, mereka akan diberikan nama Mujahid Subuh
bagi laki-laki dan Mujahiddah Subuh bagi perempuan, serta akan dilantik agar
bisa istiqomah.
Beberapa waktu
lalu, tepatnya Maret 2015, komunitas Pejuang Subuh mengadakan agenda besar
yaitu Silaturahmi Nasional Pejuang Subuh se-Nusantara. Sementara kegiatan rutin
mereka adalah tentu saja membangunkan teman-teman untuk salat Subuh, atau siapa
pun yang berkenan. Sedangkan di bulan Ramadan, mereka juga akan mengadakan
mabit Pejuang Subuh di masjid yang sudah ditentukan. Komunitas Pejuang Subuh
saat ini sudah memiliki perwakilan di 15 kota besar di Indonesia, seperti Jakarta,
Tangerang, Bekasi, Depok, Bogor, Ciamis, Bandung, Tasikmalaya, Cirebon,
Pekalongan, Solo, Surabaya, Gresik, dan Palu. Bagi yang tertarik bergabung bisa
mengirimkan pesan lewat Facebook fanspage
di akun PejuangSubuhID. Mereka memang terbuka untuk teman-teman yang bisa
satu visi dan meramaikan salat Subuh di masjid seperti halnya salat Jumat. Ke
depan, Komunitas Pejuang Subuh akan mengkader dan menciptakan Mujahid Subuh
sebanyak-banyaknya. Dan mereka akan terus bersama-sama melakukan dakwah,
semata-mata untuk meraih rida Allah.
bagaimana bergabung dikomunitas pejuang subuh klo sy baru sendiri di pagimana
BalasHapusCoba cari nomer Wa admin pak saya juga lagi mau gabung
Hapus