KULINER : Street Gourmet, Bersantap Sambil Berkeliling Kota Bandung.


Bosan bersantap di restoran dengan suasana dan pemandangan yang itu-itu saja ? Ada baiknya anda mencoba Street Gourmet yang ada di Bandung. Street Gourmet merupakan bus yang bagian dalamnya disulap menjadi restoran dan di bagian belakang diubah menjadi dapur. Namun, restoran yang satu ini hanya berhenti di depan restoran Mr. Komot yang terletak di Jalan Citarum, Bandung, untuk menunggu tamu yang sudah memesan tempat. Setelah para tamu melakukan registrasi di Mr. Komot dan memilih menu yang akan disantap selama perjalanan, mereka akan diajak berkeliling Bandung dengan bus dan diturunkan kembali di tempat yang sama usai tur. Dalam perjalanan inilah, sambil mendengarkan penjelasan dari pemandu tentang gedung atau tempat bersejarah yang mereka lewati, para tamu akan disuguhi menu yang sebelumnya sudah dipilih.

Menikmati pemandangan kota Bandung selama 1,5 jam seraya bersantap ala restoran dengan konsep fine dining, menjadi pengalaman tak terlupakan. Mungkin itu pula sebabnya, sejak diluncurkan pada 15 Juni 2015, Street Gourmet nyaris tak pernah sepi. Restoran berjalan berkapasitas 24 tamu ini nyaris selalu penuh, padahal ada empat kali perjalanan setiap hari, yaitu pukul 09.00, 12.00, 15.00, dan 18.30. Khusus Jumat, jadwal siang dimundurkan pukul 12.30 dan sore pukul 15.30. Setiap tamu dikenakan biaya Rp 150.000, belum termasuk pajak, untuk makan, minum, dan perjalanan. Untuk anak di bawah dua tahun tidak dipungut biaya, sedangkan usia 2-12 tahun masuk ke menu kids meal dengan harga Rp 100.000, belum termasuk pajak. Disarankan para tamu memesan tempat terlebih dahulu sehari sebelumnya. Sementara khusus untuk hari Sabtu-Minggu, sebaiknya pemesanan dilakukan 3-4 hari sebelumnya, karena biasanya akan penuh.


Setiap tamu akan mendapatkan tiga set menu, mulai dari makanan pembuka sampai penutup, termasuk jus. Saat ini, Street Gourmet memiliki dua macam set menu, yaitu Eropa dan Indonesia. Usai bersantap, tamu akan diwawancarai tentang komentarnya menjadi tamu Street Gourmet. Dan biasanya, para tamu terkesan dengan pengalaman baru ini, bahkan ada yang mengatakan waktu dan makanannya kurang banyak.

Tito Afrianto, pemilik Street Gourmet, sebelumnya adalah pemilik usaha bus pariwisata. Lalu ia memiliki ide untuk membuat restoran bus dan mengajak rekannya, Tony Sucipto dan Airlangga Sucipto untuk bergabung menjadi investor. Setelah saling bertemu, konsep pun dibuat, lalu berusaha diwujudkan. Mereka mendesain, merombak, dan merakit sendiri, tidak melibatkan karoseri. Hanya saja, mereka tetap menyewa desainer interior dan untuk bagian dapur langsung dibawah supervisi General Manager yang ditugaskan. Total, ada tujuh orang yang kini menjadi pemilik Street Gourmet.


Sebetulnya, cikal bakal restoran di dalam bus seperti ini sudah ada di Jerman, yaitu Gourmet Liner yang menggunakan bus bertingkat. Sementara untuk menghadirkannya di kota Bandung, tidak mungkin menggunakan bus bertingkat, karena kondisi jalannya yang banyak kabel melintang dan pohon. Selain untuk mendapatkan suasana bersantap yang berbeda, Street Gourmet juga bisa dimanfaatkan untuk mengadakan berbagai macam acara, antara lain arisan, ulang tahun, prewedding, dan sebagainya. Dua buah teve layar datar di dalam bus yang bisa dimanfaatkan sebagai layar presentasi juga memungkinkan rapat perusahaan diadakan di dalam bus yang dilengkapi dengan sound system dan mikrofon ini.

Bila tamu sedang full, dapur akan di-handle oleh tiga orang chef, dan juga dua pelayan, bersama satu driver dan co-driver. Dibutuhkan minimal delapan tamu agar bus bisa berangkat. Peminat restoran unik ini memang luar biasa. Hanya dalam waktu dua minggu sejak diluncurkan, pengikut Street Gourmet di Instagram langsung melonjak menjadi 4000 orang. Publik figur yang pernah bersantap di Street Gourmet, antara lain Ustaz Wijayato, Dian Pelangi, dan lainnya. Tak sedikit pula yang datang bersama keluarga. Rombongan ibu-ibu arisan pun tak kalah banyak, lalu ada pula wisatawan mancanegara. Biasanya, sebelum naik bus, para tamu akan berfoto lebih dulu di depan Street Gourmet. Rencana berikutnya, restoran berjalan yang konon pertama di Asia Tenggara dan kelima di dunia ini akan berekspansi ke beberapa kota lain di Indonesia, termasuk di Bali dalam bentuk waralaba.

Komentar