Tak butuh
waktu lama bagi Soni El Zaid untuk menikmati alam sembari berbaring nyaman. Dua
pohon yang kokoh dengan jarak satu sama lain tak lebih dari empat meter sudah
cukup. Mahasiswa asal Surakarta, Jawa Tengah ini kemudian membentangkan hammock dan menggantungkannya di antara
dua pohon itu. Zaid mengaku merasa nyaman sekali berbaring di hammock. Ia jatuh cinta dengan hammock sejak awal 2014. Lelaki yang
juga menyukai kegiatan outdoor ini
tertarik karena hammock bisa menggantikan
fungsi kemah. Selain menawarkan kenyamanan, hammock
sifatnya juga lebih praktis. Bila melakukan camping
di gunung pada tempat yang tidak terlalu tinggi, Zaid lebih suka memakai hammock.
Di sana ia tinggal mencari dua pohon, dan hammock pun siap digantung.
Pengurus
Hammockers Indonesia Regional Jakarta, Sony Aditya mengaku, ada kenikmatan
sendiri dalam menggunakan hammock.
Jika menggunakan kemah, sering kali permukaan tanah yang tidak rata mengurangi
kenyamanan istirahat. Sementara menurut Sony, tidur dalam posisi bergantung itu
lebih menawarkan kenyamanan. Meski terlihat sempit, sebetulnya tidur di dalam hammock lebih leluasa. Bahan parasut
yang terdapat pada hammock, bisa
membebaskan penggunanya bergerak karena cenderung lembut dan lentur. Dengan
bergerak-gerak, biasanya hammock akan
berayun, dan bila sudah berayun justru akan membuat kita lebih nyaman untuk
tidur.
Pemasangan
hammock pun tidak rumit dan cepat
dipelajari meski oleh pemula sekalipun. Jika sudah sering, dalam waktu lima
menit, satu hammock sudah bisa
tergantung di pohon. Biasanya, produsen hammock
juga menyertakan petunjuk pemasangan untuk memudahkan konsumen. Terdapat tiga
ukuran umum hammock, yakni single atau untuk satu orang, double, dan mama hammock yang bisa menampung 10 orang. Ada pula ukuran yang
lebih kecil untuk anak-anak. Kebanyakan hammock
saat ini memang menggunakan bahan parasut. Hammock
bahan parasut untuk ukuran single
bahkan pernah diuji coba dan masih mampu menahan beban hingga tujuh orang.
Kelebihan
utama hammock, yakni mudah dibawa dan
digunakan di berbagai tempat. Syarat utamanya, harus ada dua batang atau tempat
menyangkutkan tali pengait hammock.
Itu saja. Hammock juga tangguh meski
dalam keadaan hujan sekali pun. Hammock
bisa dilengkapi fly sheet atau
semacam terpal yang dipasang menggantung di atas hammock. Bila sudah dipasang fly
sheet, hammock pun akan terhindar
dari basah akibat hujan. Tapi biasanya fly
sheet ini dijual terpisah.
Ketua
Hammockers Indonesia Regional Jawa Barat, Sandi Irawan mengatakan, saat ini hammock sudah mengalami perubahan.
Sebelumnya, hammock biasa berbentuk jaring-jaring.
Akan tetapi saat ini hammock lebih
banyak bermodel kain dengan bahan parasut. Saat ini produsen hammock sudah banyak di Tanah Air dan
membuat harganya semakin terjangkau. Untuk hammock
produksi lokal, harganya berkisar antara Rp 150 ribu hingga Rp 300 ribu.
Sementara untuk produk impor, harganya berkisar antara Rp 600 ribu hingga Rp
700 ribu.
Hobi
menggunakan hammock lantas
mempersatukan sekelompok orang dalam komunitas Hammockers Indonesia. Komunitas
itu terbentuk sejak 2014. Mereka telah menggelar gathering nasional di Cikole, Bandung, Jawa Barat. Dalam ajang
tersebut, Hammockers Indonesia memasang hammock
hingga 30 tingkat dengan ketinggian mencapai 25 meter. Itu adalah bagian dari
ekspresi mereka agar ada keseruan ketika berumpul. Selain membentuk menara, hammock juga bisa dikreasikan membentuk
sarang laba-laba. Caranya, hammock
dipasang mengelilingi satu batang pohon sehingga menyerupai sarang laba-laba.
Dengan
berkomunitas juga bisa menjadi ajang berbagi pengetahuan tentang hammock. Anggota komunitas kerap
mengulas produk hammock dan
membaginya kepada anggota lain. Tak hanya itu, anggota komunitas juga diberikan
waktu berjualan sepekan sekali. Setiap regional kerap menggelar kegiatan kemah hammock bersama. Untuk regional Jakarta,
kegiatan kumpul rutin dilakukan di sekitar Masid Al Bina, Senayan, setiap
Sabtu. Biasanya di sana mereka saling ngobrol sambil menggantung hammock. Sampai saat ini memang belum
pernah ada kompetisi besar yang digelar dalam komunitas. Akan tetapi, dalam
setiap ajang berkumpul kerap digelar permainan adu cepat memasang hammock. Yang dinilai adalah kerapihan
dan kecepatan pemasangannya.
Ketika
memasang hammock, wajib diperiksa
kondisi hammock dan mematuhi aturan
standar. Idealnya, hammock dipasang
di antara dua pohon dengan jarak tiga hingga empat meter. Batas ketinggian
maksimal, yakni dua meter dari permukaan tanah. Jika ingin memasang hammock lebih tinggi dari itu, harus
dilengkapi dengan perlengkapan setara dengan kebutuhan panjat tebing. Hal itu
juga berlaku untuk pemasangan hammock
di tempat-tempat ekstrem. Tim ahli juga harus ada untuk memastikan keamanan hammock itu. Sampai saat ini, belum
pernah terdengar ada kecelakaan fatal yang terjadi akibat menggunakan hammock. Karena bila sudah patuh dengan
batas ketinggian, risiko cedera bisa dikurangi.
Komentar
Posting Komentar