SITI SORAYA CASSANDRA, KAMPANYEKAN GEMAR BERKEBUN DI PERKOTAAN

Berkebun di perkotaan rasanya makin digemari, seiring dengan makin gencarnya kampanye hidup sehat. Dengan berkebun, kita tak hanya bisa menikmati hasil alamnya yang segar, tapi juga membantu mengurangi polusi kendaraan di perkotaan serta memberi pemandangan yang indah dan tak mudah bikin stres. Kondisi itulah yang jadi alasan Siti Soraya Cassandra mendirikan Kebun Kumara pada tahun 2016 lalu.

Perempuan yang biasa disapa Sandra ini menjadikan Kebun Kumara sebagai wadah edukasi bagi masyarakat perkotaan yang ingin berlajar berkebun atau bercocok tanam. Dia sempat ingin mencurahkan kemampuannya lewat Kebun Kumara untuk membantu menciptakan gaya hidup sehat dan ramah lingkungan di perkotaan.


Tidak hanya orang dewasa, Sandra juga ingin mengedukasi anak-anak sekolah untuk mau berkebun dan kenal dengan tanaman. Bukan hanya berkebun, tapi juga mengajak mereka untuk peduli dengan lingkungan, seperti mengenalkan asal muasal makanan yang biasa kita santap, dan ke mana sampahnya akan dibuang.

Kesukaan Sandra dalam berkebun ternyata berawal dari sebuah obrolan. Lulusan jurusan Psikologi Universitas Indonesia pada tahun 2010 ini menceritakan bahwa dia dan keluarganya memang suka membahas isu lingkungan, seperti polusi udara sampai air. Sampai suatu hari hatinya seperti tersentuh dan ingin berkontribusi lebih banyak lagi kepada masyarakat perkotaan dengan membawa isu lingkungan.

Apalagi sebelumnya, Sandra merasa posisinya sebagai pekerja kantoran tak membuatnya berkembang. Perempuan kelahiran Jakarta 31 Juli 1988 ini pada dasarnya memang tidak suka dengan kerja kantoran, hingga akhirnya memutuskan untuk resign dari posisinya sebagai Social Performance Advisor di Shell Upstream Indonesia. Walau awalnya terasa berat, apalagi harus kehilangan pemasukan bulanan dan harus menciptakan penghasilan untuk bisnis yang mau dia dirikan. Namun, berkat dukungan suami dan keluarganya, Sandra bisa melewati masa sulit itu.

Sampai akhirnya ketika pertama kali memutuskan berkebun, Sandra mengaku sudah siap dengan segala resiko yang diterimanya. Selain itu, perempuan yang pernah menjadi None Jakarta Kepulauan Seribu 2010 ini juga siap bila akhirnya harus sering terpapar sinar matahari dan tubuhnya kotor. Karena memang dia sudah suka dengan lingkungan, jadi sudah terbiasa memegang cangkul, berkawan dengan tanah, juga melihat belatung dan ulat.

Syukurnya, kerja keras Sandra mengedukasi masyarakat perkotaan untuk berkebun berujung manis. Pada 2019, aksi yang dilakukannya berhasil diabadikan dalam sebuah film dokumenter berjudul Semes7a. Film yang diproduseri Nicholas Saputra ini menampilkan Sandra sebagai salah satu dari tujuh orang yang dianggap aktif melindungi bumi. Selain itu dia juga terpilih mengkampanyekan #IshapeMyWorld, sebuah kegiatan yang menginspirasi dari perempuan yang berani ambil kendali mengubah dunia jadi lebih baik.

Komentar