MAGIC FINGERS SYNDICATE, Tempat Ngumpulnya Para Crafter Yogyakarta




Para penghobi membuat kerajinan tangan (crafter) di Yogyakarta dan sekitarnya boleh jadi sangat familiar dengan komunitas bernama Magic Fingers Syndicate (MFS). Pasalnya, dari komunitas inilah lahir acara yang cukup besar, yakni Craft Carnival. Acara yang diselenggarakan pada Oktober 2011 di Bentara Budaya Yogyakarta ini menjadi ajang berkumpulnya para crafter Kota Gudeg sekaligus para penggemar buah karya handmade alias buatan tangan.

Adalah Lucia, Berta, Lois, Kiki, Iid, Putri dan Nurify yang menjadi penggagas dibentuknya Magic Fingers Syndicate. Mulanya mereka punya cita-cita yang sama, yakni membuat kegiatan untuk para crafter dan memperkenalkan ke masyarakat, bahwa kerajinan khas Yogyakarta bukan hanya gerabah, furnitur, dan perak saja. Tapi ada bentuk kerajinan lain yang lebih pop, dan sangat berjiwa anak muda.

Dari percakapan ringan, ketujuh sahabat ini lantas mewujudkan terjadinya Craft Carnival. Sebelum adanya event ini, para cfafter muda Yogyakarta seolah masih ‘tersembunyi’ di keriuhan garage sale dan pasar kaget Sunday Morning yang rutin diadakan di Universitas Gajah Mada. Nama Magic Finger Syndicate lantas dipilih tujuh serangkai ini untuk menamai diri dalam acara akbar itu. Artinya cukup sederhana dan mewakili kegiatan mereka, yaitu keajaiban jari-jari.



Selain menjadi wadah bertemunya para crafter, Craft Carnival juga menyimpan misi khusus, yakni ingin mengangkat nilai jual produk-produk buatan para crafter. Sebagai penggiat craft, mereka mengaku kerap merasa gemas ketika produk handmade buatan mereka harus dijejerkan dengan barang produksi massal di sebuah pameran dan ditawarkan dengan harga yang sangat murah. Padahal proses pembuatannya tidak sama dengan produk pabrik yang dibuat dengan mudah dan cepat.

Respons terhadap Craft Carnival rupanya teramat besar. Para pembuat dan pencinta barang-barang kerajinan pun keluar dari ‘persembunyiannya’. Anak-anak sekolah sampai ibu-ibu antusias mengikuti workshop yang mereka selenggarakan. Sebuah jaringan pun terbentuk. Para crafter saling kenal dan berbagi pengalaman.

Saat ini, Magic Fingers Syndicate berlaku sebagai wadah informasi antar komunitas craft yang berada di Yogyakarta dan sekitanya. Di dalam Magic Fingers Syndicate terdapat komunitas craft yang lebih spesifik, seperti komunitas rajut, komunitas jahit, komunitas scrapbook, dan lain-lain.




Selain terus mengadakan Craft Carnival yang merupakan acara tahunan, Magic Fingers Syndicate juga memprakarsai diadakannya parade workshop secara berkala. Dalam satu bulan, bisa ada dua sampai tiga workshop yang mereka selenggarakan. Magic Fingers Syndicate juga rutin menerbitkan majalah Magic Fingers yang berisi informasi seputar bazar, workshop, hingga review produk kerajinan yang unik. Majalah ini juga merupakan usaha mereka untuk menggalang dana agar Craft Carnival bisa berjalan setiap tahun.


Saat ini Magic Fingers Syndicate juga dipercaya beberapa toko indie dan kafe di Yogyakarta untuk menitipkan barang-barang kreasi dari para crafter anggotanya. Selain dari Yogyakarta, banyak pula crafter dari luar Yogyakarta yang turut bergabung di dalam Magic Fingers Syndicate. Keanggotaan Magic Fingers Syndicate memang terbilang bebas. Siapa pun yang mau berpartisipasi  boleh bergabung dengan berbagai acara yang diadakan Magic Fingers Syndicate. Caranya cukup melihat agenda yang mereka update setiap minggu di Facebook Magic Fingers Syndicate.

Mengurus berbagai acara berbau craft di Yogyakarta, para pendiri Magic Fingers Syndicate mengaku mendapatkan banyak pengalaman berharga. Salah satunya, membuat mereka sendiri malah tidak sempat membuat barang kerajinan karena sibuk mengurus berbagai event. Selain itu, banyak pula yang mengira Magic Fingers Syndicate adalah sebuah event organizer yang memiliki banyak dana. Padahal sampai saat ini, para pengurusnya masih bekerja secara sukarela.
  

Komentar