Komunitas anak muda yang satu ini tampil beda. Mereka menyukai tempat-tempat angker, sunyi, dan dianggap ‘berpenghuni’. Berbekal kamera, mereka coba merekam dan memvisualisasikan yang dilihat dan dirasakan di lokasi yang dikunjungi. Makin angker tempatnya, makin tinggi adrenalin yang keluar, mereka pun makin betah berada di sana.
Dari aksi
blusukan unik ini, mereka berharap bisa mendapat gambar penampakan mahluk
halus, dari berupa bayangan tak beraturan hingga wujud yang diyakini sebagai
penghuni lokasi setempat. Kadang yang terekam berupa bulatan-bulatan cahaya
atau gambar fisik tertentu.
Ketidak percayaan akan hal-hal mistik jadi alasan didirikannya komunitas yang berdiri tahun 2009 ini. Kini anggotanya berjumlah 1.916 orang. Tujuan mereka sama sekali bukan untuk cari sensasi apalagi tujuan klenik. Justru mereka ingin memuaskan rasa penasaran dan keingintahuan akan dunia lain yang selama ini banyak menjadi pembicaraan di masyarakat. Mereka ingin membuktikan kebenaran itu. Banyak orang yang bercerita pernah melihat mahluk halus A, B, C dengan berbagai rupa. Agar ada buktinya, mereka pun tak lupa mendokumentasikan kegiatan ini.
Ekspedisi
perdana mereka berlangsung di sebuah rumah kosong di kawasan Darmo, Surabaya.
Rumah ini santer disebut rumah hantu. Degup jantung di kegelapan dan kesunyian
malam mengiringi mereka menelusuri tiap sudut ruangan. Seketika mendadak
seluruh anggota merasakan aura berbeda. Bulu kuduk tiba-tiba berdiri tegak kala
mnegitari rumah sambil terus memotret. Bersamaan dengan itu, di balik cahaya
samar tampak sosok wanita berambut panjang menggendong bocah seperti di
film-film horor lokal. Peristiwa itu sempat terekam di kamera salah satu
anggota, tapi anehnya setelah dilihat melalui LCD kamera, beberapa saat
berikutnya kamera dan memori card yang tersimpan di dalamnya jadi rusak, tidak
bisa dibuka lagi.
Sejak itu, mereka pun makin getol ‘hunting’. Lokasinya bahkan meluas hingga mengunjungi Sidoarjo, Gresik, dan Tuban. Hasil ekspedisi tersebut lalu diunggah ke Facebook. Mereka menjamin, semua yang mereka sajikan itu asli, hanya dipertegas seperti diterangkan atau diperbesar.
Kejadian aneh lain pun pernah mereka alami saat melakukan ekspedisi. Rony Kristian, sang ketua komunitas mengaku pernah terjengkang saat hendak mengabadikan sesuatu di bekas gudang peluru di Kenjeran. Padahal di depannya tidak ada apa-apa. Saking kerasnya benturan, dadanya sampai terluka. Anehnya, baju yang ia pakai tetap utuh. Mereka pun jadi berkesimpulan, bahwa mahluk halus itu memang ada. Maka itu, saat mengawali aktivitasnya mereka pun tak lupa selalu berdoa bersama.
Seiring waktu, anggota yang ingin bergabung ta lagi semata ingin melihat penampakan, tapi ada juga yang ingin mengobati fobia pada kegelapan atau kisah mistis. Dan banyak yang berhasil dengan berkurangnya fobia yang mereka alami.
Komentar
Posting Komentar