RAGAM : SEMERBAK WANGI BUNGA DI PASAR KEMBANG RAWA BELONG




Harum semerbak dari bunga-bunga mulai tercium dari kejauhan.  Warna-warni bunga indah memanjakan mata setiap pengunjung. Hilir mudik masyarakat ramai memenuhi jalan kecil di Kawasan Pasar Kembang Rawa Belong, Jakarta Barat. Pasar bunga ini berlokasi di Jalan Palmerah Selatan. Tempat ini menyajikan ratusan jenis bunga dari berbagai pelosok daerah di nusantara. Tak hanya itu, pasar ini juga menyediakan puluhan jenis bunga impor dari negara di kawasan Asia sampai Eropa.

Layaknya sedang berada di kawasan pegunungan, setiap pengunjung bisa melihat keindahan bunga yang dijual. Mulai dari mawar, melati, anggrek, dan lain-lain. Ada pula jenis bunga yang hanya bisa ditemui di luar negeri, seperti tulip, mawar eropa, sampai bunga casablanca.

Dalam sejarahnya, kawasan Pasar Kembang Rawa Belong bermula dari masyarakat setempat yang bercocok tanam bunga. Bunga anggrek menjadi primadona para petani saat itu. Daerah yang dialiri air dari Kali Pesanggrahan ternyata membuat cocok tanam bunga mereka semakin berkembang pesat. Hasil panenan bunga itu lalu mereka coba jajakan di sekitaran Jalan Rawa Belong. Para pedagang yang juga merupakan petani bunga dan tanaman hias berkumpul di sana. Mereka memadati kawasan pertigaan sekitar Kebayoran Lama, Palmerah, dan Kebon Jeruk.

Waktu demi waktu peminat bunga terus bertambah. Para pedagang pun semakin banyak. Pemerintan Provinsi DKI sempat menertibkan para pedagang. Namun, penertiban pasar itu tak berhasil karena peminat bunga cukup tinggi sehingga mereka pun kerap kembali berjualan di daerah itu. Potensi itu ternyata tercium oleh gubernur DKI Ali Sadikin. Melihat omzet dari berjualan bunga itu cukup tinggi, Ali Sadikin kemudian membangun los pasar sehingga para penjual tidak berdagang di sembarang tempat. Dengan begitu, pembeli lebih nyaman mendatangi pasar kembang tersebut.

Seiring berjalannya waktu, banyak lahan petani yang tergerus bangunan modern. Ada yang dijadikan universitas, tempat tinggal warga, tempat indekos, sampai tempat dagang lain. Petani anggrek lokal pun memutar otak untuk mengatasi masalah ini. Karena lahan yang semakin sedikit, akhirnya mereka beralih menjadi penjual bunga utuh dan mengambil bunga dari kota-kota lain.

Mereka bekerja sama dengan para petani bunga dan tanaman hias di kota lain untuk menyuplai bunga ke Pasar Rawa Belong. Bandung, Malang, Sukabumi, Bogor, dan wilayah penghasil bunga lain dijadikan rekanan pemasok untuk memenuhi kebutuhan bunga. Dari tahun ke tahun, pedagang terus bertambah. Permintaan bunga dari kota Jakarta maupun luar Jakarta semakin meningkat. Sekitar tahun 1989-1990, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kemudian merelokasi pasar dan membuat kios di atas lahan 7000 meter persegi. Relokasi ini dilaksanakan agar pedagang lebih tertib, aman, dan tidak memacetkan lalu lintas jalan. Sampai saat ini, terdapat lebih dari 300 pedagang yang berjualan di Rawa Belong. Omzetnya pun per hari bisa mencapai miliaran rupiah.





Menurut data yang didapatkan, Pasar Kembang Rawa Belong merupakan pasar bunga terbesar di seluruh ASEAN. Selain itu, Pasar Kembang Rawa Belong pun bahkan dapat dijadikan tempat wisata. Sasarannya, yakni dengan menyajikan berbagai varietas bunga dari dalam dan luar negeri. Saat ingin berwisata ke pasar ini, sebaiknya dilakukan pada malam hari atau sejak fajar menyingsing. Pada waktu tersebut ratusan bunga potong yang baru dikirim ke pasar ini bisa dirasakan kesegarannya.

Dari pagi sampai malam hari, setiap pedagang di pasar ini siap melayani kebutuhan pembeli. Mulai dari bunga satuan, bunga tangan, rangkaian untuk pernikahan, maupun bunga untuk ucapan belasungkawa mampu mereka rangkai dengan indahnya.  Kebutuhan masyarakat pada bunga memang tak tentu waktunya. Namun, dari banyaknya pembeli setiap harinya, memperlihatkan bahwa kebutuhan bunga, termasuk bunga-bunga potong dan rangkaian, cukup tinggi.





Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat itu, para penjual bunga di pasar ini pun mempekerjakan beberapa karyawan. Mereka secara bergantian menjaga toko, yang rata-rata siap melayani 24 jam kebutuhan pembeli. Para pembeli memang selalu berdatangan, entah itu siang maupun malam hari. Bahkan, ketika malam hingga menjelang fajar, biasanya jumlah pembeli malah meningkat walau tidak signifikan jumlah kenaikannya. Pada dini hari, pasokan bunga potong segar baru datang dari para pemasok di berbagai daerah. Karena itu, para pembeli selalu mencari bunga segar yang baru dikirim oleh pemasok tersebut.

Untuk meningkatkan jumlah pengunjung, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun terus menggenjot program guna mempromosikan bunga di pasar tersebut. Misalnya dengan mengadakan Festival Bunga dan pemilihan Putri Bunga. Adanya kegiatan ini diharapkan bisa menambah nilai jual pasar yang tak sekedar tempat penjualan bunga, tapi juga jadi tempat tujuan wisata masyarakat.



advetorial :
______________________


MENERIMA LAYANAN JASA KURIR, ANTAR BARANG, PAKET MAKANAN, DOKUMEN, DAN LAIN-LAIN UNTUK WILAYAH JAKARTA DAN SEKITARNYA KLIK DI SINI


BOLU KUKUS KETAN ITEM & RISOL JULIA. Oleh-Oleh Jakarta, Cemilan Nikmat dan Lezat, Teman Ngeteh Paling Istimewa, Bikin Ketagihan !! Pesan sekarang di 085695138867 atau  KLIK DI SINI

Komentar