TREND : BERAMAL MELALUI KEGIATAN DONOR DARAH




Mendonorkan darah, menurut sebagian orang mungkin masih menakutkan. Takut disuntik, takut lemas, bahkan ada yang berpendapat tidak ada untungnya mendonorkan darah mereka. Namun, tidak bagi sebagian besar warga di kota Jakarta. Kegiatan donor darah di Kota Jakarta mulai digandrungi masyarakat. Mulai dari muda-mudi, anak baru gede (ABG), sampai para orang tua yang berumur antusias untuk mendonorkan darah mereka.

Hal inilah yang selalu digalakkan Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta. Kegiatan donor darah yang biasanya dilakukan di tempat tertentu, saat ini banyak dilakukan di tempat yang sering dikunjungi masyarakat. Hotel, mal, sekolahan, maupun perusahaan-perusahaan dijadikan tempat untuk menggalang donor darah. Melihat potensi masyarakat yang mendatangi tempat ini cukup banyak, pihak PMI pun tak segan untuk melakukan penggalangan donor darah di sana. Selain mencari suasana baru untuk mengumpulkan para pendonor darah, hal tersebut juga untuk menjadikan donor darah sebagai gaya hidup baru.

Sesungguhnya, sangat banyak manfaat dari donor darah. Manfaatnya tak hanya bagi pasien yang memerlukan donor darah, tapi juga bagi para pendonor darah. Saat akan mendonorkan darah, setiap pendonor pasti melakukan tes kesehatan terlebih dahulu. Dengan tes kesehatan ini, setiap pendonor akan mengetahui sejauh mana kesehatan mereka. Entah itu kurang darah, tekanan darah rendah atau tinggi, bahkan juga untuk mengetahui penyakit dalam darah yang tidak diketahui sebelumnya. Dalam pemeriksaan darah pun akan dilakukan tes untuk hepatitis B, hepatitis C, sifilis, dan HIV.





Dengan mendonorkan darah berarti pendonor menghilangkan sebagian darah dari tubuhnya. Saat tubuh kekurangan darah, seketika bagian tubuh yang lain akan memproduksi sel-sel darah baru, sehingga sirkulasi darah dalam tubuh menjadi lancar. Dari sekantung darah yang didonorkan, banyak manfaat bagi pasien yang membutuhkan darah. Darah dari pendonor akan diproses sesuai komponen yang biasanya dipisahkan sesuai dengan kebutuhan para pasien.

Contohnya, misalnya ‘darah lengkap’. Darah lengkap adalah darah utuh yang terdiri atas banyak komponen dan tidak dipisahkan. Biasanya, ‘darah lengkap’ ini digunakan untuk wanita yang sedang melahirkan atau bisa juga bagi pasien yang mengalami kecelakaan dan membutuhkan asupan darah. Komponen lain adalah ‘darah merah pekat’. Komponen ini adalah darah yang telah dipisahkan dari komponen darah lain, sehingga hanya terdapat darah merah pekat. Komponen ini biasa diberikan bagi pasien yang terkena anemia. Jenis ini bisa juga digunakan untuk pasien yang sedang mengalami operasi.

Selain kedua komponen di atas, masih ada komponen lain dari sekantung darah yang bisa digunakan pasien yang membutuhkan darah, seperti PRC miskin leukosit, trombosit pekat, plasma segar beku, cryoprecipitate, plasma cair, maupun Buffy Coat. Bagi para pendonor, harus memperhatikan sejumlah ketentuan yang berlaku untuk mendonorkan darahnya. Para pendonor sebaiknya berusia di interval 17-60 tahun. Untuk usia di atas 60 tahun, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter bila ingin mendonorkan darahnya.

Interval donor darah dilakukan minimal 12 minggu atau tiga bulan sejak donor darah terakhir. Pendonor tidak boleh terlalu sering mendonorkan darah karena takut terjadi kekurangan darah. Bagi orang yang mempunyai beberapa penyakit, seperti kanker, jantung, paru-paru, tekanan darah tinggi, diabetes, hepatitis B dan C, maupun yang mempunyai ketergantungan terhadap narkoba dan minuman beralkohol sebaiknya tidak mendonorkan darah. Alasannya, darah mereka bakal menularkan penyakitnya kepada pasien yang membutuhkan darah.

Setetes darah amat berarti bagi hidup seseorang. Karena itu, dalam donor darah terkandung unsur kepekaan sosial yang tinggi. Menolong sesama manusia menjadi dorongan utama dalam aksi donor darah tersebut. Besarnya manfaat dari satu kantung darah yang disumbangkan, tentunya harus melihat sejumlah prasyarat yang perlu dipenuhi. Tak sembarang orang bisa memberikan darahnya bagi orang lain dengan pertimbangan darah yang sehat untuk menyelamatkan jiwa orang lain.

Dalam waktu-waktu tertentu, pesediaan darah cukup banyak dibutuhkan. Misalnya, saat terjadi bencana. Masyarakat menjadi garda terdepan dalam penanggulangan bencana di wilayahnya. Sebagai perpanjangan tangan dari PMI, mereka siap sedia untuk memberikan pertolongan pertama bagi masyarakat lain yang tertimpa suatu bencana. Karena itu, PMI pun perlu bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti kelurahan maupun kecamatan untuk mendirikan posko-posko siaga bencana. Selain urusan tanggap darurat bencana, PMI pun berkewajiban untuk penanggulangan konflik.

Sebelum terjadi sebuah bencana, PMI telah melakukan upaya-upaya pemahaman kepada masyarakat dalam mengantisipasi keadaan bila terjadi bencana di wilayahnya, seperti pembentukan sekolah dasar “Ayo Siaga Bencana”. Di sekolah tersebut mereka diajarkan bagaimana mengantisipasi bila terjadi gempa bumi atau banjir. Saat masuk sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA), mereka mengadakan Palang Merah Remaja. Ketika lulus dari SMA, para lulusan dari PMR ini diharapkan tetap bergabung dengan korps sukarela PMI.

Selain dengan para pelajar, PMI pun telah menjalin kerja sama dengan komunitas masyarakat yang berada di kawasan rawan bencana. Pada praktiknya, banyak kegiatan PMI yang berkaitan langsung dengan bencana dan melibatkan banyak masyarakat dalam kegiatannya. Tapi, satu hal yag paling menonjol dan banyak diketahui masyarakat mengenai PMI adalah aksi donor darahnya.


advetorial :
______________________


MENERIMA LAYANAN JASA KURIR, ANTAR BARANG, PAKET MAKANAN, DOKUMEN, DAN LAIN-LAIN UNTUK WILAYAH JAKARTA DAN SEKITARNYA KLIK DI SINI


BOLU KUKUS KETAN ITEM & RISOL JULIA. Oleh-Oleh Jakarta, Cemilan Nikmat dan Lezat, Teman Ngeteh Paling Istimewa, Bikin Ketagihan !! Pesan sekarang di 085695138867 atau  KLIK DI SINI


Komentar