Bagi Franka Soeria, kelahiran Jakarta 13 Maret 1981, selain kerja keras, mengikuti passion juga menjadi salah satu formula agar bisa sukses. Pada tahun 2013 lalu istri dari Ismail Semin ini hijrah ke Istambul, mengikuti sang suami. Meski tinggal di luar negeri, Franka, panggilan akrabnya, tetap bertekad untuk terus mengembangkan diri dan mewujudkan mimpinya menjadi fashion stylist dunia. Sebelumnya Franka sudah lama berprofesi sebagai fashion stylist di salah satu media wanita terbesar Indonesia. Setelah resign dari kantornya, Franka tertarik untuk memulai usahanya di bidang fashion dan bertekad untuk berinteraksi lebih banyak dan berbaur dengan warga di sana.
Caranya, ia
melamar menjadi guru bahasa Inggris di salah satu SMU favorit di Turki, sebagai
batu loncatan sebelum mendapatkan pekerjaan yang sesuai. Ini juga agar ia bisa
berbaur dan semakin mengena budaya setempat. Lagipula, menurutnya mengajar juga
pekerjaan yang menyenangkan. Dan Franka bersyukur, selama setahun mengajar, ia
bisa sambil membentuk networking agar
tak lepas dari tujuan awalnya. Berada di negara yang dekat dengan kiblat fashion dunia pun tak disia-siakan
Franka. Saat libur dan ada agenda besar seperti Fashion Week di Milan dan beberapa negara Eropa lainnya, ia selalu
menyempatkan hadir. Kemudian, Franka menuliskannya dan membaginya ke beberapa negara.
Kebetulan ia memang punya banyak kenalan desainer di Tanah Air, jadi bisa
sama-sama berbagi informasi. Perlahan, jaringannya pun semakin besar. Saat itu
ia kemudian mengubah strategi agar bisa mewujudkan mimpinya.
Ibu dari
Metehan Rivera Semin ini pun membentuk jaringan dengan para blogger fashion muslim dunia dan
berkenalan dengan desainer fashion
muslim di Turki. Kemudian, ia berpikir e-commerce
pun bisa membantu, akhirnya ia ke Modanisa, e-commerce
nomor satu di Turki dan di dunia. Di sana ia mendapatkan kesempatan bertemu
dengan founder-nya. Ia ingin
memperkenalkan fashion muslim dari
Indonesia. Jadi, ia sekalian membawa brand
miliknya, Franka Soeria. Gayung bersambut, brand
milik Franka ternyata disukai. Tapi, Franka kembali menyadari bahwa tujuan
utamanya bukanlah berbisnis, namun bagaimana mengenalkan fashion Tanah Air ke dunia. Franka secara halus membatalkan
kerjasama dan membuka peluang kepada desainer Indonesia lainnya. Lucunya,
ternyata sang founder juga tengah
mencari international relation manager
dan kemudian menawarinya pekerjaan tersebut. Menurut Franka, posisi itu tepat
untuk merepresentasikan fashion
dunia.
Obesesi Franka
pun semakin besar karena lewat wadah ini ia merasakan peluang untuk
memperkenalkan industri kreatif, khususnya fashion
Tanah Air, terbuka lebar. Ia bersyukur, diberi kepercayaan menjadi Chief Operating Officer (CFO) Founder A
la Hijab. Itu adalah wadah di sosial media bagi desainer profesional hijab fashion dari seluruh dunia. Dan benar saja,
dalam sekejap, A la Hijab yang digawangi Franka menjadi wadah desainer fashion muslim dunia. Di sini Franka banyak
mendapatkan jaringan baru, mulai dari Afrika Selatan, London, Belanda,
Maldives, sampai Kenya. Semuanya mensupport
dan menjadikan wadah ini sebagai ajang berkompetisi untuk berkarya dan saling
menginspirasi.
Tentu,
kesempatan ini tak disia-siakan juga oleh para desainer Indonesia. Mereka
langsung diberikan tempat oleh Franka agar bisa memamerkan karyanya kepada
dunia. Lewat wadah ini, desainer tidak hanya bisa berkarya, tapi juga mengenal
desainer dari berbagai belahan dunia. Manfaatnya, agar mapping bisnisnya juga tepat. Karena produksi tanpa market yang
tepat juga sia-sia. Dengan melihat tren berbagai desainer dunia, maka mereka
lebih paham, ke depan market bisnis mana yang tepat dengan masing-masing
karyanya. Franka pun terus mengenalkan karya-karya desainer Tanah Air ke dunia
dengan beberapa cara. Salah satunya dengan menjadi fashion stylist di Turki dan memamerkan hasilnya ke media sosial.
Hasilnya, respons positif ia dapat dan banyak dukungan yang ia peroleh.
Franka merasa,
saat ini kakinya seperti ada di dua negara. Yang kanan mewakili Indonesia, jadi
apa pun yang ia lakukan harus bermanfaat. Sedangkan kaki kirinya ikut memajukan
tempat yang memberikannya kepercayaan. Keduanya bisa saling mendukung dan
bersinergi. Perlahan, jalannya semakin terbuka untuk bisa mewujudkan mimpi,
yakni mengenalkan industri kreatif khususnya fashion kepada dunia luar. Bangga
dan senang rasanya bila Indonesia semakin diperhitungkan dunia.
Komentar
Posting Komentar