JARVIS : TEKNOLOGI MENYALAKAN SEPEDA MOTOR LEWAT PESAN SUARA KARYA ANAK BANGSA

Seorang pria di Bekasi, Jawa Barat, berinovasi menciptakan teknologi yang memungkinkan pengguna untuk menghidupkan sepeda motor lewat perintah suara. Teknologi ini juga dirancang untuk menangkal aksi pencurian kendaraan bermotor yang belakangan kian marak terjadi. Menghidupkan sepeda motor dengan cara memutar kunci kontak, lama kelamaan bisa jadi sudah ketinggalan zaman. Kini, pengendara cukup memberikan perintah suara untuk menyalakan atau mematikan sepeda motor. Endi Yusup, yang tenar dengan nama akun Facebook Endie Ef telah mengembangkan teknologi itu sejak enam bulan lalu.

Menurut Endi, gagasan untuk membuat piranti ini berawal dari ketertarikannya terhadap sistem robotik. Lelaki lulusan SMK ini belajar sistem robotik secara autodidak lewat internet. Salah satu artikel yang ia baca menjelaskan bahwa sistem robotik itu bisa diatur menggunakan telepon pintar. Dari situlah, terbersit ide untuk mengaplikasikannya pada sepeda motor.

Cara kerjanya, dengan memasang modul pada sepeda motor yang sudah dilengkapi bluetooth, sebagai sarana komunikasi antara smartphone dengan motor itu. Di smartphone otomatis juga sudah dipasang aplikasinya yang sudah ada di Google Play Store dan tinggal diunduh. Pengguna cukup memasang aplikasi di smartphone miliknya, lalu memasang modul pada badan sepeda motor. Setelah bluetooth pada modul yang terpasang di badan sepeda motor dinyalakan, akan terdeteksi oleh smartphone, dan tinggal dikoneksikan. Meskipun kunci kontak sepeda motor dalam posisi off, bluetooth tetap menyala.

Untuk memberikan perintah ke sepeda motor, cukup menggunakan perintah suara. Peritah suara tersebut ditangkap oleh Google Voice. Jangka waktu yang dibutuhkan antara keluarnya instruksi suara dengan nyala sepeda motor bergantung baik buruknya kondisi sinyal internet. Setelah perintah terdeteksi modul, motor pun langsung nyala. Misal, tatkala kita memberikan instruksi, "Jarvis, hidupkan motor," sepeda motor akan menyala. Lalu ketika kita mengucap, "matikan motor", motor pun sekejap akan mati. Menurut Endi, kalimat instruksi memang terserah pengguna. Ada settingan perintah yang sudah diatur dengan modul yang terpasang pada sepeda motor. Tidak hanya bahasa Indonesia. Apabila pengguna menginginkan, bisa juga menggunakan bahasa Jawa, bahasa Inggris, bahkan bahasa Arab. Google Voice tetap mampu mendeteksi.

Sejak remaja, Endi memang hobi mengotak-atik perangkat elektronik. Sembari menempuh studi di sekolah menengah kejuruan, dulunya Endi sempat membuka bengkel motor. Sekarang, lulusan SMK ini bekerja sebagai programmer mesin di salah satu perusahaan otomotif. Nama Jarvis tentu terinspirasi dari sistem otomasi milik Tony Stark alias Iron Man, tokoh superhero fiktif dalam komik Amerika Serikat yang diterbitkan Marvel Comics. Menurut lelaki asal Tasikmalaya ini, teknologi Jarvis sudah terpasang di beberapa sepeda motor, yang ia banderol seharga Rp 350 ribu, belum termasuk pemasangan.

Endi biasa melayani para pembeli yang ingin memesan Jarvis lewat akun media sosial Facebook, "Endie Ef". Endi mengaku, permintaan sudah berdatangan dari luar Pulau Jawa, seperti Bali, Lombok, Papua, dan Medan. Sejak mendapat sorotan media massa, masyarakat yang ingin menjajak teknologinya pun makin banyak. Teknologi Jarvis ini juga dikembangkan untuk mendukung keamanan pengguna kendaraan bermotor. Sepeda motor tidak akan menyala apabila ada pencoleng atau begal yang mencoba memasukkan kunci palsu ke kontak sepeda motor pengguna. Sistem modul ini tidak hanya bisa menghidupkan dan mematikan motor, tapi juga bisa mengaktifkan sistem keamanan. Jadi, bilsa kunci kontak sampai dijebol, motor tetap mati total, hanya klakson saja yang menyala. 

Lantas, bagaimana jika smartphone pengguna hilang ? Tidak perku khawatir. Menurut Endi, pengguna tidak perlu cemas apabila telepon pintarnya hilang. Ada trik khusus yang sudah disiapkan, tapi sayangnya tidak bisa Endi publikasikan dengan alasan keamanan pengguna. Endi menambahkan, modul yang terpasang pada sepeda motor sifatnya mobile. Tidak mesti ke satu telepon genggam. Artinya, ketika smartphone milik pengguna hilang, piranti ini tetap dapat diatur pada telepon genggam yang lain. Yang penting, pengguna tahu kode password bluetooth yang ada dan sudah terpasang di sepeda motor. Tiap modul sudah dilengkapi dengan password bluetooth agar tidak semua telepon pintar bisa masuk memberi perintah.

Namun, Endi tetap menyarankan para pengguna Jarvis untuk tetap membawa kunci motor sebagai antisipasi keamanan, walaupun tidak dipasang di motor. Endi pun saat ini juga sedang mencoba mengembangkan teknologi Jarvis untuk diterapkan pada mobil.