DARE TO DREAM INDONESIA, Ajak Masyarakat Indonesia Untuk Berani Bermimpi dan Mewujudkannya




Rasa gemas kerap menghampiri benak Mike Rini Sutikno ketika menemui banyak orang yang tak berani menyatakan mimpi dan cita-citanya. Berangkat dari kepeduliannya, penasihat keuangan dan bisnis dari PT Mitra Rencana Edukasi ini pun berinisiatif menggagas sebuah gerakan yang disebut Dare to Dream Indonesia (D2DI) pada 28 September 2012.
Sebagai perencana keuangan, ia sadar akan tugasnya membantu mewujudkan mimpi keuangan seseorang di masa depan. Sayangnya, menurut Mike, modal sering dianggap jadi hambatan besar, yaitu keahlian, network, dan terutama uang. Sehingga seolah-olah seseorang tidak bisa maju atau percaya diri tanpa itu. Padahal sejatinya, segala hal bisa dicapai asal punya kemauan keras dibarengi perencanaan yang benar.

Melalui D2DI Mike ingin orang Indonesia berani punya cita-cita yang tak hanya berupa impian masa kecil. Sebab seringkali ketika dewasa mindset seseorang beralih menjadi, ‘yang penting bisa cari uang untuk kebutuhan sehari-hari’. Gerakan yang diusung D2DI bertujuan meruntuhkan halangan utama kebanyakan orang, yaitu modal.

Kegiatan D2DI mencakup  D2DI Coaching, D2DI Market, D2DI Business Trip. Di D2DI Coaching isinya berupa workshop yang mencakup self management, financial planning, investment, entrepreneurship, dan lainnya. Juga ada business mentoring sebulan dua kali.  Di D2DI Market yang digelar dua bulan sekali bentuknya berupa bazar rutin yang diisi juga dengan acara mini talk show dengan pembicara orang sukses dari berbagai bidang disiplin ilmu.

Dan di D2DI Business Trip kegiatannya berupa kunjungan lapangan di lokasi usaha, diskusi, wisata, dan nonton bareng tiap sebulan sekali. Kunjungan ini bertujuan agar para member yang disebut dreamers, bisa melihat bagaimana sebuah produksi dan operasional harian sebuah bisnis dijalankan. Selain ketiga kegiatan tadi, D2DI juga memberikan materi tentang keuangan pribadi dan life skill terkait bisnis seperti pengetahuan soal packaging, sampai desain grafis. Jadi secara keseluruhan, narasumber yang didatangkan beragam.

Di setiap acara pun kerap digelar juga bazar yang para member-nya dapat membawa dagangannya. Di sanalah mereka biasanya saling kenal, sebab sebelumnya hanya bisa mengobrol di Blackberry Messenger (BBM), grup What’s App, email, atau Facebook. Sangat dianjurkan bila para member ingin membeli suatu barang, belilah dagangan sesama member, karena tujuannya untuk saling bantu. Di D2DI setiap member sudah mengetahui, kepada siapa bila mereka ingin membeli sesuatu yang diinginkan. Misalnya, ketika ada member yang butuh nugget sehat produksi rumahan, sudah tentu belinya bisa ke si A. Kalau butuh gula, beli ke B, beli seprai ke si C, beli sayur organik ke si D, dan begitu seterusnya.

D2DI juga rutin mendata dan memberi informasi bebagai kegiatan kepada para member-nya. Mereka juga terbagi untuk perempuan dan laki-laki dengan beragam profesi, seperti ibu rumah tangga yang berbisnis, pegawai kantoran, profesional, eksekutif, wirausaha, mahasiswa. Biasanya mereka tahu D2DI dari mulut ke mulut dan BBM, baru berkunjung ke laman Facebook.

Hingga kini anggotanya sudah ada sekitar 100 orang. Tadinya, sebagian besar anggota tidak mempunyai bisnis. Tapi saat ini, minimal mereka sudah mempunyai konsep dan mulai berjualan. Cukup mudah syarat untuk menjadi angota D2DI, yakni mempunyai mimpi dan mau membantu orang lain mewujudkan impian mereka. Langkah selanjutnya, ‘Like’ akun Facebook D2DI. Lalu isi formulir member yang bisa diunduh di website www.mre.co.id, atau datang langsung ke kantor sekretariat di Jalan Musi 33, Cideng.

Keuntungan menjadi member, antara lain gratis mengikuti setiap kelas workshop financial dan bisnis, mendapat metode belajar yang tidak membosankan karena menggabungkan diskusi, studi bisnis, dan praktik lapangan. Anggota juga bisa mempromosikan produknya di pameran D2DI dan tampil live di video streaming di www.financeku.com

Untuk tatap muka, para member biasanya berkumpul sebulan dua kali di Kampus Bina Nusantara atau taman bacaan masyarakat di Plaza Semanggi, Blok M Mal, Depok, Bekasi, Bumi Serpong Damai. Bahkan terkadang Mike juga membantu memfasilitasi lokasi pertemuan lewat relasi yang dimiliki.

Menurut Mike, tantangan utama menggerakkan D2DI adalah mengubah pemikiran bahwa punya mimpi itu penting. Sebab mimpi adalah tujuan inti dari hidup agar tahu mau dibawa ke mana. Jadi, D2DI selain berani mengajak orang berani bermimpi, juga mengajarkan cara mewujudkannya dengan gotong royong. Karena, jika kita ada di lingkungan yang tepat dan saling memotivasi, usaha kita akan konsisten dan tercipta juga pengawasan secara kolektif. Itulah manfaatnya mempunyai komunitas. Di D2DI banyak pula member perempuan yang didukung suaminya untuk mengikuti kegiatan ini.

Apa saja motivasi utama para member bergabung dengan D2DI ? Jika awalnya untuk mendapatkan penghasilan, lambat laun motivasi tadi bergeser ingin menjadi lebih bermakna dalam kehidupannya. Karena mimpi memang tidak selalu soal uang dan keuntungan. Di contohkan, ada member yang mempunyai pembantu buta huruf. Lalu, ia membuat pelatihan dan taman bacaan. Para member D2DI yang lainnya pun langsung berkordinasi untuk menyalurkan buku-buku tak terpakai. Asas gotong royong inilah yang kerap terjadi d D2DI.

Selain itu, D2DI juga mendorong member-nya untuk mewujudkan aspirasi pribadinya. Misalnya, beberapa member punya kesamaan minat yang lebih spesifik. Maka lahirlah komunitas di dalam komunitas, seperti komunitas Mompreneur dan Komunitas Dua Kaki.  Bila komunitas bentukan baru itu ingin mengadakan pertemuan, D2DI juga membantu untuk memberi bantuan akses lokasi acara, narasumber, dan konsumsi dari relasi yang D2DI miliki. Mike memang menginginkan kehadiran D2DI ada untuk kebutuhan masyarakat.

Lalu seperti apa contoh sukses para member ? Ternyata tak hanya soal bisnis. Ada pula member yang punya mimpi ingin menikah. Maka, D2DI pun segera membantu membuatkan dream board bagaimana cara mencapai impian itu. Misalnya dengan memasang foto pria/wanita idolanya, lalu harus banyak kenalan, titip ke teman, paman atau saudara untuk mengenalkan pada calon-calon pria/wanita yang prospektif.

Jadi di D2DI yang ditekankan bukan hanya tujuannya apa, tapi proses menuju ke sana harus berani juga dijabarkan. Prinsip utamanya, ‘ apa pun mimpi kita, jangan pernah malu atau belum bertindak sudah mundur.

Contoh lain, ada member yang sudah berkali-kali gagal berbisnis, setelah bergabung dengan D2DI akhirnya mulai bisa berjualan kunyit asam. Namun ada juga member yang masih ragu untuk berbisnis karena pengaruh mental yang belum kuat. Tapi umumnya, para member sudah berani berjualan kecil-kecilan.

Mike percaya, jika setiap orang bisa mempraktikkan entrepreneurship dan tak cuma mengandalkan gaji, ketika tiba waktunya pensiun mereka bisa tetap aktif. Karena sesungguhnya manusia itu hidupnya bisa senang karena dia bisa tetap aktif dan punya arti, sementara uang adalah bonusnya.

Ke depan, D2DI akan mengembangkan struktur sederhana agar komunitas tetap berjalan efektif sesuai tujuannya, yaitu community based entrepreneurship dan bisa menghasilkan nilai komersial. D2DI akan terus mengkoordinir pergerakan bisnis dan database para member. D2DI juga akan menjadi gerbang quality control  untuk produk yang dihasilkan para member. Sebab ketika bisnis sudah meraih omzet yang makin tinggi dan mulai merambah ekspor impor, mereka harus sudah siap menghadapinya.




   


Komentar