INDONESIAN DRUMMER, Merekam Jejak Drummer Indonesia




Karena posisinya yang berada di belakang, dalam sebuah penampilan grup band, peran drummer memang kerap terlupakan. Besarnya instrument yang dimainkan semakin membuat posisi personel yang satu ini menjadi semakin tak kelihatan.

Sama seperti penggemar alat musik pada umumnya, para drummer di Indonesia juga membentuk komunitas. Lewat INDONESIAN DRUMMER, para penggebuk drum ini menularkan kecintaan terhadap drum kepada para penikmat musik di Indonesia.

Salah satu pendiri yang juga mengetuai komunitas INDONESIAN DRUMMER ini adalah Ekki Akadhita Purwadi Soekarno atau yang lebih akrab disapa dengan Ekki Soekarno. Suami mantan peragawati Soraya Haque ini memang berlatar belakang sebagai pemain dan pengajar alat musik drum. Sebelumnya Ekki merasa miris melihat banyak drummer legendaris Indonesia yang terlupakan.




Melalui komunitas INDONESIAN DRUMMER ini, Ekki dan kawan-kawan merasa perlu lebih serius menangani para penabuh drum di Tanah Air. Maka, bersama Gilang Ramadhan, Sandy Andarusman, dan kawan drummer lainnya, ia mengukuhkan INDONESIAN DRUMMER sebagai sebuah organisasi pada 20 Juni 2010

Tujuan utaman INDONESIAN DRUMMER adalah mendata semua pemain drum yang ada di Indonesia. Bahkan kalau bisa dimulai dari era tahun 50-an. Kegelisahan Ekki memang beralasan. Karena hingga saat ini Indonesia belum memiliki museum khusus musik. Artinya, banyak pemain musik legendaris yang dilupakan oleh generasi muda, termasuk pemain drum. Bahkan saat melakukan proses pengumpulan data, Ekki dan kawan-kawan juga mengalami kesulitan. Sangat sedikit data yang memuat profil para drummer dari era-era yang telah lalu.  

Melalui INDONESIAN DRUMMER, Ekki berharap dapat merekam jejak para pendahulu di dunia drum Indonesia. Tak menutup kemungkinan, melalui INDONESIAN DRUMMER pula akan terjalin komunikasi yang baik antara drummer generasi tua dan muda.

Saat ini semakin banyaknya band baru menambah pula para drummer baru di Indonesia. Tapi kebanyakan drummer yang baru tidak mengenal generasi sebelum mereka. Dari hasil pendataan yang dilakukan Ekki bersama rekan-rekan di INDONESIAN DRUMMER, hingga saat ini telah berhasil mencatat 900 penabuh drum dari seluruh Indonesia, baik profesional maupun amatir. Tak hanya sekedar mendata, INDONESIAN DRUMMER juga dapat dijadikan wadah untuk berbagi ilmu dengan para profesional drummer.

Pertumbuhan musik Indonesia yang semakin maju memang memperbanyak kuantitas drummer di Tanah Air. Meski tak sedikit dari mereka yang lahir secara instan. Namun menurut Ekki, banyaknya drummer yang bermunculan secara instan itu sama sekali tak masalah, asalkan mereka tidak boleh berhenti belajar dan harus mau mempelajari dasarnya juga.

Kini, Ekki bersama INDONESIAN DRUMMER tengah merencanakan perilisan buku yang memuat 500 drummer profesional Indonesia dari era paling tua, hingga sekarang. Sementara ini baru didapatkan dua pesohor drummer lawas dari era 60-an, yaitu Murry Koes Plus dan Benny Mustapha. Kedua drummer itu pun langsung mendapatkan penghargaan di momen pengukuhan INDONESIAN DRUMMER sebagai organisasi.

Ekki berharap, pada masa mendatang INDONESIAN DRUMMER dapat menjadi wadah bagi para drummer di Indonesia untuk saling berinteraksi. Organisasi yang baru meretas ini pun sudah menyiapkan berbagai program, termasuk melebarkan sayapnya ke berbagai daerah di Indonesia. Saat ini INDONESIAN DRUMMER memiliki 5 cabang di luar Jakarta, yaitu Purwokerto, Banjarmasin, Tegal, Tasikmalaya, dan Karawang.

Komentar