TREND BELANJA ONLINE



Hadirnya sejumlah website e-commerce sekarang ini layaknya cendawan di musim penghujan. Masing-masing menawarkan kelebihan dan kemudahan. Layaknya pusat perbelanjaan, segala macam barang bisa anda temukan. Di mana tempat belanja Online yang nyaman ? Berikut kami berikan rekomendasinya :

BHINNEKA.COM



Keberadaan Bhinneka sebagai distributor produk-produk elektronika dari luar negeri sudah dikenal sejak tahun 1993. Melihat peluang pasar yang semakin akrab dengan teknologi, pada 1999 Bhinneka pun go online dan bertransformasi menjadi salah satu e-commerce terbesar di Indonesia. Dan pada tahun 2001, barulah mereka mendirikan store offline pertama.

Bersamaan dengan peluncuran Bhinneka.com, dirilis juga berbagai layanan khusus untuk pelanggan online. Seperti free shipping untuk 100 kota utama, layanan order tracking yang mudah, hingga beragam kerja sama dengan pihak bank untuk pembayaran secara online. Uniknya, melalui pembayaran jarak jauh ini, pelanggan bisa mendapatkan diskon, bahkan bisa melakukan pembayaran dengan cara mencicil.

Berperan sebagai distributor, Bhinneka.com juga memiliki fitur integrated fulfillment center yang menyatukan semua aktifitas dari pemilik produk, mulai dari penyimpanan hingga pengiriman barang ke rumah pelanggan. Efeknya ke pembeli adalah layanan jadi lebih cepat, mudah dilacak dan efisien.

Jika pembeli tak puas dengan pelayanan atau produk yang sudah terlanjur dikirim, Bhinneka.com pun menjamin adanya customer service yang akan menangani segala keluhan. Mereka pun melengkapinya pula dengan Bhinneka service center yang dikelola sendiri, dengan harapan agar semakin memudahkan pelanggan.

Memiliki gerai toko di dunia maya, gambar atau foto produk yang dijual pun harus dapat dilihat dengan jelas oleh pembeli yang datang.  Bhinneka.com yang banyak menjual produk-produk elektronik nan canggih, sengaja memasang gambar dan spesifikasi produk yang lengkap. Bila pengunjung situs ingin bertanya, sales representatives mereka juga siap melayani. Mereka dengan mudah bisa dihubungi melalui email, telepon, SMS, atau online chatting.

Sebagai bentuk ekspansi, Bhinneka juga membuka toko offline. Ini sebagai wujud nyata Bhinneka dalam memberi jaminan, bahwa produk yang dijual merupakan produk bergaransi resmi. Hingga saat ini, Bhinneka memiliki enam toko offline yang tersebar di Jakarta dan Cibubur.

Agar lebih mudah diakses, Bhinneka.com juga mengembangkan berbagai aplikasi untuk telepon pintar. Di aplikasi ini, selain bisa berbelanja, pelanggan juga dapat melihat order tracking dan service tracking.

Mengikuti trend e-commerce saat ini, Bhinneka juga membuka forum khusus bagi para pengunjungnya untuk mengadakan transaksi jual beli. Bursa Bhinneka namanya. Basis komunitas online Bhinneka memang termasuk cukup besar. Banyak member saling mengobrol dan berdiskusi soal gadget. Bagi member, sering disediakan juga program-program khusus seperti diskon.

Yang unik dari tampilan laman Bhinneka.com saat ini adalah desain yang menampilkan tema topeng tradisional. Bila membuka www.bhinneka.com, selain produk jualan, desain situs ini memperkenalkan para pembeli kepada kekayaan budaya bangsa yang berupa topeng.

Tak heran, bila di laman itu ada tampilan gambar iPad bersanding dengan topeng Hanoman. Mungkin terasa sedikit bertolak belakang. Dengan jualan produk teknologi tinggi yang erat dengan modernitas, tapi tampilannya dikelilingi topeng bernuansa tradisional. Ini sekedar upaya sederhana dari Bhinneka untuk terus mengingatkan kita semua akan keluhuran budaya bangsa.

 

BERNIAGA.COM




Salah satu situs e-commerce yang kini tengah naik daun adalah Berniaga.com. Situs ini merupakan produk dari PT 701Search, yakni perusahaan patungan antara Singapore Press Holdings Limited dan Schibsted ASA. Perusahaan yang disebut pertama adalah perusahaan media terbesar di Asia Tenggara, sementara Schibsted ASA membawahi perusahaan iklan baris terbesar di Eropa. Setelah sukses membuat situs e-commerce di berbagai negara seperti Australia, Filipina, dan Malaysia. Di tahun 1999, PT 701Search melirik Indonesia.

Seperti negara berkembang lain yang memiliki populasi yang berkembang secara jumlah dan keadaan sosial ekonomi, Indonesia menyimpan banyak kesempatan bisnis. Terlebih lagi, masyarakat Indonesia yang kebutuhan konsumsinya juga meningkat sudah familiar dengan internet dan entrepreneurship. Hal ini membuat perusahaan yang berbasis di Singapura ini makin mantap membuka cabangnya di Indonesia.

Sama seperti situs e-commerce milik PT 701Search di negara-negara lain, konsep Berniaga.com adalah sebuah platform bagi orang-orang yang ingin menjual barang-barang berkualitas tinggi mereka yang sudah tak terpakai, sehinga mereka bisa menyisihkan ruang untuk barang-barang lain yang lebih dibutuhkan. Konsep ini mengingatkan kita pada sebuah idiom, one person’s trash is another person’s treasure.

Dengan konsep ini, mereka tak hanya bisa mendapatkan harga yang pantas bagi benda-benda yang dulu mereka cintai, tapi juga membantu melindungi lingkungan untuk generasi masa depan. Konsep ini juga sekaligus mempromosikan gerakan menggunakan kembali (re-use) barang-barang.

Melalui Berniaga.com, penjual dapat memamerkan barang-barang dagangan mereka ke pembeli potensial dari seluruh Indonesia. Dan semuanya gratis. Tak heran, popularitas Berniaga.com cepat meroket. Hanya 3,5 tahun setelah pertama kali diluncurkan, Berniaga.com duduk di posisi ke 7 situs lokal terbesar menurut comScore.

Buka saja laman www.berniaga.com. Berbagai barang bisa ditemukan di situ. Mulai dari mobil, rumah, telepon genggam, kamera, alat musik. Sampai benda-benda koleksi, kereta bayi bekas, bahkan odong-odong dan biji-bijian untuk bercocok tanam. Semua ada di Berniaga.com.

Sebagai pihak ketiga antara penjual dan pembeli, Berniaga memang tak ikut campur soal transaksi dan logistik. Meski begitu, mereka punya tim customer service yang menangani keluhan pelanggan. Hingga kini, jumlah keluhan yang masuk sangat rendah.

Agar aman bertransaksi, Berniaga mengkampanyekan konsep Click, Meet, and Deal. Yakni, sesudah menyelesaikan proses pembelian di website (click), pembeli mestinya bertemu (meet), baru melakukan pembayaran (deal). Mereka percaya, pertemuan langsung antar penjual dan pembeli akan membuat pembeli dapat melihat langsung barang yang mereka pesan. Hal ini tentu saja akan mengurangi penipuan.

Sebagai tambahan, Berniaga juga bekerja sama dengan polisi agar penipuan tidak terjadi dan terus memberikan edukasi kepada pembeli soal hal-hal yang perlu dicermati sebelum melakukan transaksi.

Iklan yang masuk di Berniaga.com pun tak bisa sembarangan. Mereka selalu melakukan review dan monitor pada iklan-iklan yang masuk. Juga ada sistem anti-fraud, baik elektronik maupun manual yang dipakai.

Pengalaman dari berbagai situs PT 701Search di Eropa, Asia, dan Amerika Latin sangat membantu pengelolaan situs ini di Indonesia. Melihat kompetisi e-commerce di Indonesia, Berniaga pun tak ciut sama sekali. Pada akhirnya kompetisi ini menguntungkan bagi pelanggan. Di Berniaga.com, tim-nya selalu berusaha memenuhi kebutuhan para pelanggan dan memberikan kontribusi kepada masyarakat.



TOKOPEDIA.COM




Didirikan pada tahun 2009, Tokopedia.com kini menjadi salah satu situs e-commerce terbesar di Indonesia. Bahkan, menurut situs pengukur peringkat popularitas website, Alexa, saat ini Tokopedia.com merupakan situs marketplace dengan trafik (kunjungan) tertinggi di Indonesia.

Perjalanan menjadikan Tokopedia.com, menjadi seperti sekarang ini bukanlah cerita yang singkat. Alkisah pada 2007, dua pemuda lulusan universitas dalam negeri dan tak punya pengalaman bisnis sebelumnya, William Tanuwijaya dan Leonardus Alpha Edison, mendiskusikan sebuah ide. Kebetulan saat itu William aktif di forum online. Ia banyak menjumpai kasus penipuan ketika sesama anggota forum melakukan transaksi jual beli. Misalnya, uang sudah ditransfer, barang tidak pernah dikirim.

Masih di tahun yang sama, William didatangi beberapa pemilik UKM (Usaha Kecil Menengah) untuk membuat situs e-commerce. Ketika pesanan mereka meningkat menjadi ratusan order per hari, mereka perlu sebuah sistem yang terhubung langsung dengan perusahaan logistik, mampu mengkalkulasikan ongkos kirim, bisa dipantau pengirimannya di website, sekaligus terhubung ke berbagai metode pembayaran.

Metode iklan baris yang cukup populer di tahun itu, tak mampu melakukan itu semua. Maka, dua sahabat ini lantas memutuskan membangun model marketplace atau pasar online pertama di Indonesia. Dengan model marketplace, masalah terpecahkan. Pengelola situs marketplace lah yang bekerja sama dengan perusahaan logistick dan perbankan. Selain itu, belanja online menjadi semakin aman karena pembayaran dari pembeli diberikan kepada pengelola. Selanjutnya setelah barang diterima pembeli, pengelola meneruskan pembayaran ke penjual.

Ide itu, menurut William,-yang lulusan Universitas Bina Nusantara ini, sempat terhalang masalah dana. Ia dan Leon menginginkan situs yang mereka bangun gratis namun bebas iklan sehingga tak mengganggu penggunanya. Mereka penasaran, mengapa situs-situs besar di dunia seperti Google, Facebook, dan YouTube bisa digunakan penggunanya tanpa biaya. Ternyata, di awal pendirian situs-situs itu banyak mendapatkan pendanaan dari investor. Maka William dan Leon pun kemudian gencar mencari investor. Bukan hal yang mudah ternyata. Mereka pun kerap ditolak oleh pihak-pihak yang mereka datangi.

Namun, perjuangan mereka berujung di tahun 2009. Saat itu, Tokopedia.com akhirnya mendapatkan pendanaan pertama mereka. Tahun demi tahun berjalan, kepercayaan investor pun semakin besar. Saat ini, Tokopedia.com telah mendapatkan kepercayaan dari banyak investor luar negeri seperti East Ventures, CyberAgent Ventures, Beenos, dan Softbank. Dengan segala pendanaan itu, hingga kini Tokopedia masih bisa memberi fasilitas gratis kepada semua individu dan pemilik usaha di Indonesia.

Saat ini, Tokopedia menampung setidaknya 20 ribu penjual. Mereka punya latar belakang berbeda. Ada yang ibu rumah tangga, pekerja kantoran, pemilik UKM, hingga anak kuliahan. Ada 800 ribu jenis barang diperjual-belikan di Tokopedia. Mulai dari mainan action figure, perlengkapan bayi, perlengkapan rumah tangga,  hingga air soft gun. Secara akumulatif, transaksi yang terjadi setiap harinya mencapai milyaran rupiah.

Memiliki armada 55 orang, Tokopedia mengaku tak gentar melawan raksasa marketplace yang belakangan menyerbu Indonesia. Di tahun 2010, misalnya, Telkom yang bermitra dengan eBay meluncurkan Plasa.com. Setahun berikutnya, Rakuten yang menggandeng MNC meluncukan Rakuten Indonesia. Disusul pemindahan kantor Multiply dari Amerika Serikat ke Jakarta. Mereka mengibaratkan seperti peperangan David melawan Goliath. Namun mereka tidak takut.

Pelayanan yang memuaskan menjadi senjata ampuh Tokopedia. Setiap hari ada customer care yang bertugas membalas email pertanyaan, menjadi jembatan antara pembeli dan penjual, dan memastikan transaksi yang terjadi di Tokopedia terselesaikan dengan baik. Mereka tidak pernah libur, baik itu libur Natal atau Lebaran, tetap ada yang bertugas.

  

Komentar