MILAS, Restoran Vegetarian yang Mengusung Isu Kesehatan, Pendidikan, dan Lingkungan




Datang ke restoran ini saat siang maupun malam, sama-sama menyenangkan. Saat siang, suasana alami sangat terasa karena Milas berkonsep outdorr. Meja dan kursi makan menyatu dengan taman, begitu pula dengan saung-saung bambu di mana pengunjung bisa memilih untuk duduk lesehan. Tak perlu khawatir akan terik matahari karena area Milas dipenuhi pohon rindang. Nuansa hijau pepohonan dan kolam ikan seolah meredam kebisingan jalan, membuat suasana terasa nyaman dan tenang.




Menjelang senja, lilin kecil di meja dinyalakan, membuat suasana romantic langsung terasa. Ditambah lagi, musik lembut mengalun menemani acara santap. Milas yang memperkenalkan diri sebagai restoran khusus vegetarian ini hadir sejak tahun 1997. Lokasi pertamanya berada di kawasan Mantrijeron, Yogyakarta.  Namun ketika gempa mengguncang Kota Gudeg pada tahun 2006, Milas pindah lokasi ke Jl Prawirotaman 4 No 127B.

Tempe, kentang, jamur, jagung, dan sayur mayur adalah sebagian dari bahan yang digunakan Milas dalam menunya sejak awal didirikan. Semua bahan diolah jadi makanan yang bentuknya masih tetap sama. Misalnya, meski dibentuk mirip steik, tekstur tempe tetap terlihat jelas. Milas juga tak memanipulasi lidah dengan sajian menunya. Mereka tidak menggunakan gluten seperti yang biasa digunakan restoran vegetarian lain, yang misalnya mengolahnya menjadi satai atau rendang sehingga seolah-olah rasanya seperti daging.

Sayuran pun baru dipotong ketika ada pesanan. Jadi, tidak dipak seperti di restoran cepat saji yang biasanya sudah menyiapkan potongan sayur dalam wadah. Dengan demikian, semua makanan yang disajikan selalu dalam keadaan segar.

Menu yang tersedia di Milas antara lain western dan nusantara, seperti burger tempe, burger jagung, sandwich tempe, bakmi goreng, nasi goreng, pasta buatan sendiri, dan aneka sup. Sedangkan yang menjadi ciri khas Milas antara lain steik tempe, Milas Salad, dan rosti. Nyaris semua makanan yang disajikan adalah organic dan tak menggunakan pengawet dan penyedap rasa. Karena pemilik Milas sejak awal memang ingin menyajikan makanan yang fresh dan sehat.





Meski terletak di jalan kecil dan tertutup tembok tinggi dari luar, pengunjung Milas tak pernah berkurang. Bahkan, jumlah turis mancanegara yang datang seimbang dengan pengunjung lokal. Banyak wisatawan mancanegara yang menganggap harga makanan yang ditawarkan Milas tidak sebanding dengan rasanya, karena terlalu murah. Milas yang memang diperuntukkan untuk semua kalangan ini menawarkan harga makanan dan minumannya berkisar Rp 3.500-25 ribu.

Puas bersantap, pengunjung bisa membaca buku dari belasan bahasa yang ada di perpustakaan atau berbelanja produk organik di toko. Pada awal berdiri, Milas yang juga pernah diulas media luar negeri ini juga jadi tempat bagi para pengamen jalanan membuat kerajinan. Di bagian belakang ada sanggar remaja bagi yang ingin belajar membuat kerajinan, misalnya kalung, buku dari kertas daur ulang, atau dompet. Dan hasilnya akan dijual di galeri.





Seminggu dua kali juga dibuka play group untuk anak usia dini di restoran yang libur tiap Senin ini. Selain anak karyawan, 25 siswanya yang terbagi dalam dua kelas ini juga berasal dari warga sekitar. Menariknya, siswa dilarang membawa makanan pabrikan. Camilannya harus tradisional. Karena pemilik Milas memang ingin mendidik ibu-ibu agar mau menyediakan makanan sehat untuk anaknya.

Setiap hari Rabu dan Sabtu digelar juga pasar organic di Milas. Selain menjual sayuran, ada juga beras, donat, cookies dari ganyong, keju, yoghurt, dan lainnya. Milas buka tiap hari Selasa-Jumat mulai pukul 15.00-21.00 WIB.  Sedangkan di hari Sabtu dan Minggu Milas buka tiga jam lebih awal. Restoran yang mengusung isu kesehatan, pendidikan, dan lingkungan ini terkelola secara mandiri. Karena 100 persen keuntungan yang didapat dari restoran dan penjualan barang lainnya dikembalikan lagi ke restoran. Selain untuk biaya operasional, keuntungan juga digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan yang ada.



Milas
Jalan Prawirotaman 4 No 127B, Yogyakarta, Indonesia. 

Telepohne :  
0274-7423399

    

Komentar