KOMUNITAS : LOVE PINK, Ajarkan Merias & Beri Dampingan Bagi Penderita Kanker Payudara




Sebuah komunitas beranggotakan 200 orang warriors dan survivors kanker payudara bernama Love Pink, awalnya dicetuskan oleh dua sahabat yang telah berhasil bertahan hidup dari momok kanker payudara. Adalah Shanti Persada dan Madelina Mutia yang memprakarsai gerakan ini, dan juga membangun website www.lovepinkindonesia.org. Di bawah Yayasan Daya Dara Indonesia, Love Pink menjadi support group dan edukator kanker payudara. Di antara anggota dan pengurusnya adalah dokter, kerap saling menguatkan hingga muncul keyakinan, “Kalau mereka bisa, aku pun bisa. Pasti bisa !”

Anggota Love Pink tersebar dari Jakarta, Pontianak, Bukit Tinggi, Lampung, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Papua Nugini, hingga Swiss dan Australia. Dalam kegiatannya, Love Pink tak segan bekerja sama dengan berbagai pihak sehingga terwujud sosialisasi melalui beragam aktivitas. Tak hanya kegiatan sosialisasi, komunitas ini juga menyelenggarakan kelas-kelas bermanfaat bagi pasien yang sedang menjalani pengobatan. Ada kelas kecantikan, self healing, public speaking, dan masih banyak lagi. Sifatnya, untuk membangkitkan self esteem alias rasa percaya diri anggota.



Program menonjol yang dimiliki adalah kelas kecantikan. Kelas ini diberikan pada anggota Love Pink untuk menjaga penampilan sekaligus pemberi semangat. Para anggota yang baru saja selesai kemoterapi yang sudah kehilangan rambut di sekujur tubuhnya, bisa belajar kembali membuat alis, juga memasang bulu mata. Ini tentunya bisa membuat wajah mereka cantik kembali dan menjadi semangat baru untuk menjalani tahap selanjutnya dalam pengobatan. 

Semua kegiatan Love Pink dibiayai melalui penjualan merchandise dan program pengumpulan koin. Love Pink memiliki program “Can For Share”, di mana anggota membagikan kaleng merah jambu dan mengumpulkan koin-koin sisa belanja dari peserta sosialisasi. Namun yang jelas, Love Pink tidak melakukan fund raising karena tidak memberikan bantuan dana bagi pasien kanker.
Banyak cerita menjadi dinamika Love Pink, terutama saat warriors harus menghadapi kenyataan yang tak mudah. Menjalani terapi yang berat dan lama, kerap membuat putus asa pasien. Bukan hanya risiko maut akibat kankernya. Tapi juga proses terapi yang memakan waktu lama serta efek obat yang beragam dirasakan masing-masing orang. Setiap pasien memang berisiko mengalami trauma emosi dan fisik yang luar biasa.



Di bulan Oktober atau bulan Kampanye Kanker Payudara Internasional tahun 2014, Love Pink bekerja sama dengan Pemprov DKI mengadakan Festival Jakarta Goes Pink. Aksi jalan santai dari Plaza Indonesia ke Balai Kota ini bertujuan membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap bahaya kanker payudara dan pentingnya SADARI (Periksa Payudara Sendiri). Namun bagi anggota Love Pink, setiap hari adalah hari kampanye anti kanker payudara.




Contact Us :







Yayasan Daya Dara Indonesia
One Pacific Place
Sudirman Central Business District 15th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190

Komentar