KULINER : NUMI CENTER, Restoran Dengan Konsep Clean Eating.



Sesuai namanya yang merupakan singkatan dari Nutrition Mind, Numi Center menyediakan makanan, produk, dan jasa konsultasi untuk menunjang nutrisi pikiran. Karena menurut dr. Rika Christina, CNP,C.Ht, pendiri Numi Center, sebanyak 90 persen penyakit penyebabnya adalah pikiran. Rika mendirikan Numi sejak Agustus 2014 karena ide spontan. Awalnya, setelah lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Atmajaya, Rika bekerja di sebuah klinik umum. Pasien yang datang biasanya menderita hipertensi, diabetes, dan lainnya. Mereka menjadi langganan dan terus-terusan minum obat. Di sini Rika merasa dirinya hanya sebagai perpanjangan tangan farmasi.

Rika pun lalu berangkat ke Kanada untuk mempelajari nutrisi. Di sanalah ia baru tahu banyak tentang pola makan dan nutrisi. Pulang dari Kanada, ia bekerja di klinik estetika. Namun, lagi-lagi ia menemukan banyak pasien yang menginginkan cara instan untuk langsing. Beragam alasan yang dikemukakan, misalnya dalam waktu dekat mau menikah, mau menghadiri undangan, anak akan diwisuda, dan lainnya. Selain minta dilaser atau disuntik, para pasien itu juga bertanya berapa kilogram berat badan mereka bisa turun bila mengikuti program yang dibuat Rika. Berangkat dari keprihatinan ini, Rika kemudian mendirikan Numi. Karena ia merasa capek bila orang datang kepadanya selalu minta cara yang instan. Maka bila dengan melihat nama Numi, ia menginginkan agar orang tak lagi berharap berubah secara instan di sini. Lagipula, menurut Rika, berat badan yang cepat turun berarti akan cepat pula naiknya.


Awalnya Rika hanya membuka klinik di rumah sambil menjual produk-produk makanan sehat pada pasien dan secara online. Baru pada Februari 2015, ia memindahkan kliniknya ke bilangan Alam Sutera, Tangerang Selatan. Saat itu, Rika sekaligus membuka restoran dan produk makanan kering yang sehat dan organik. Seringkali, pasien tak tahu seperti apa bentuk makanan yang disarankan Rika untuk dikonsumsi. Jadi, ketika ia memindahkan kliniknya ke sebuah ruko, ia menginginkan ada display makanan kering yang sehat, agar lebih mudah menjelaskan pada pasien. Kebetulan pula, suami Rika, Michael Eilers, sebelumnya berprofesi sebagai chef di Kanada. Maka, Rika berpikir, kalau ia bisa memadukan resep obat yang berupa makanan, lalu diekesekusi oleh suaminya di Numi, maka pasien akan lebih mudah mengerti dan mengikuti langkah yang disarankan. Dan Rika juga ingin restoran kecilnya ini juga bisa untuk mengedukasi pasien atau pengunjung. Jadi, setelah pasien berkonsultasi, dia bisa langsung melihat produk dan masakannya. Bila ada yang bertanya cara membuatnya, Rika pun akan dengan senang hati memberi tahu, agar bisa diduplikasi di rumah.

Produk-produk makanan sehat atau organik yang dijual di Numi merupakan produk buatan teman-teman Rika. Karena bagi Rika, mengenal pembuatnya juga penting, karena dari situ kita bisa percaya bahwa apakah diproduksi secara sehat atau tidak. Meski tak semua produk yang ia jual merupakan bahan makanan organik, tapi minimal tidak mengandung pengawet, penyedap, pewarna, dan pemanis buatan (bebas 4P). Di tokonya, Rika juga menyediakan susu almon, selai kacang, serta granola buatan sendiri. Keduanya menjadi favorit para pembeli, termasuk ibu-ibu hamil dan menyusui. Bila tanggal merah atau hari libur, banyak pula warga Bandung datang ke Numi. Bahkan pernah pula ada pembeli yang minta dikirim ke Thailand karena dia tinggal di sana. Rika menambahkan, menu yang disajikan di Numi tidak diproses lama dan tidak menggunakan bahan instan. Ini sebabnya, ia menyebut restorannya berkonsep clean eating.


Sayang, kata Rika, banyak yang menganggap makan dengan konsep clean eating susah dijalankan, sehingga banyak yang makan sembarangan di luar. Peluang inilah yang dimanfaatkan Numi dengan menawarkan clean eating. Menunya sendiri lebih mirip masakan rumah dengan sayuran menjadi mayoritas, sesuai keyakinan bahwa masakan berdasarkan sayuran lebih sehat daripada hewani. Untuk pengunjung yang menginginkan daging, Numi menyediakan ayam probiotik dan ikan salmon asap. Ada pula sandwich dan roti sour dough. Adonan roti dari gandum utuh ini difermentasi dengan ragi alami selama 1-2 hari. Pasta pun juga berbahan gandum utuh. Dan rencananya, Rika akan menambah menu ringan seperti snack sehat untuk menjangkau kalangan muda, termasuk mahasiswa yang kampusnya dekat dari Numi.

Rika sadar memang tidak bisa mengubah mereka secara langsung. Kalau terbiasa makan daging di rumah, dengan makan daging di Numi mereka akan merasa ternyata makan daging dalam jumlah sedikit juga sudah enak. Jadi, dari sini, orang bisa beralih ke pola makan yang lebih sehat secara perlahan. Bila dilihat dari skala sehatnya menu yang ditawarkan, Rika menyebut Numi berada di tengah-tengah. Sehingga bisa lebih banyak merangkul orang, baik yang baru mulai atau sudah menjalankan pola makan sehat. Oleh karena itu, tagline Numi adalah creating balance. Jadi menurut Rika, kalau setiap hari orang makan steak, memang tidak sehat, tapi kalau seminggu hanya sekali tidak apa-apa. Sebetulnya pun, kata Rika, sudah banyak yang tahu bagaimana seharusnya makan sehat dilakukan. Namun, praktiknya itulah yang sangat sulit. Ditambah lagi, sayur yang dimasak biasanya juga hanya itu-itu saja, sehingga mudah bosan.


Rika menambahkan, kliniknya juga menyediakan program slimming yang berbasis nutrisi dan modifikasi gaya hidup. Di program ini, pasien akan mendapat konsultasi nutrisi. Bila hanya pola makan pasien saja yang kacau, Rika akan mengubah pola makan dengan pemberian nutrisi yang benar. Namun, bila mindset pasien perlu dibantu, Rika akan memberikan hipnoterapi. Ia memang sengaja mendalami ilmu hipnoterapi untuk membantu pasiennya.


NUMI | Nutrition Mind Center

Ruko The Element B11
Jalur Sutera Kav 25 B-C
Alam Sutera, Tangerang
Banten – Indonesia 15144
+62 21 2931 5086
+62 878 8999 6864
Line @numi_center

Komentar