KOMUNITAS : REPUBLIK GUGUK, Usaha Penyelamatan Anjing Kampung.


Berdiri 13 Mei 2013 lalu, Republik Guguk lahir saat beberapa relawan berkumpul untuk membantu seekor anjing bernama Chino. Chino adalah seekor anjing yang sudah diselamatkan dan diadopsi lalu dibuang kembali oleh keluarga barunya. Beberapa dog lovers Jakarta, lantas berusaha mencari Chino, dengan turun ke jalan dan membagikan brosur. Dari situ kemudian mereka saling berkenalan. Bahkan sempat melaporkan kasus Chino ini ke polisi. Dari kebersamaan itulah, mereka kemudian memutuskan untuk membentuk Republik Guguk. Chino adalah satu dari 50 ekor anjing yang ada di sebuah lahan kosong di kawasan Jakarta Pusat. Saat itu, anggota Republik Guguk yang berjumlah 13 orang memberikan vaksin, mensteril, atau mengkebiri anjing-anjing itu agar tidak semakin banyak dan mencarikan adopter anjing. Salah satunya adalah Chino.

Hingga saat ini, ada sekitar 400-an ekor anjing telah dibantu komunitas ini. Republik Guguk memang tidak punya penampungan atau shelter, jadi mereka menghimbau teman-teman dog lovers di Jakarta atau Bandung untuk menjadi foster or adopter. Kalau tidak mendapatkan tempat, anjing-anjing ini akan ditempatkan di shelter milik pribadi atau komunitas lain. Namun mereka tetap membayar biaya makanan anjing-anjing itu per bulannya. Selain itu, menurut Justin Sukamto, pendiri Republik Guguk, masih banyak orang yang hanya mau mengadopsi anjing ras. Padahal yang banyak diselamatkan oleh anggota Republik Guguk justru anjing kampung. Mereka menyayangkan masih banyak dog lover yang belum mengerti kalau mengadopsi anjing terlantar adalah sebagian dari ibadah. Hendaknya, para dog lover itu juga tahu bahwa anjing-anjing kampung itu juga membutuhkan pertolongan.


Sejak kecil, Justin memang kerap menyelamatkan anjing yang butuh pertolongan. Tak jarang, ibu satu anak ini, nekad menyelamatkan satwa berkaki empat ini. Salah satunya saat menyelamatkan Nirwana di sebuah kompleks perumahan di Jakarta Pusat. Nirwana adalah anjing buta, tapi karena tinggal di kompleks itu sudah lama, dia bisa berlari cepat. Bahkan bersembunyi dari kolong mobil yang satu ke kolong mobil lainnya. Tidak ada yang berani memegang karena pasti dia akan menggigit. Dalam satu kesempatan, Justin berhasil memegang buntut  Nirwana. Saat itu, Nirwana menjerit sampai membuat Justin jadi tontonan seluruh penghuni kompleks. Namun Justin bersyukur ia tidak kena gigit dan Nirwana berhasil ia amankan di kandang. Saat itu, karena saking hebohnya, Justin pun sampai tidak sadar kalau celananya melorot.

Justin tidak begitu mempedulikan pro kontra masyarakat soal kegiatan penyelamatan anjing. Baginya, inilah bentuk amal baktinya sebagai umat beragama dan sumbangannya kepada alam. Ia sama sekali tidak melihat yang kontra, tapi hanya melihat yang pro saja. Yang kontra, cukup dianggapnya angin lalu. Saat ini Republik Guguk sudah resmi menjadi yayasan dan berbadan hukum.

Komentar